Tips Kesehatan
Sering Sakit di Pangkal Paha? Waspada Gejala Batu Ginjal
Sebuah batu ginjal bisa tidak terdeteksi sampai mulai terasa sakit. Beberapa orang mengatakan sakitnya lebih buruk daripada melahirkan.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sering merasa sakit di pangkal paha Tribunners?
Waspada bisa jadi itu gejala batu ginjal yang tak disadari.
Lalu, apa lagi gejala batu ginjal yang patut diwaspadai?
Berikut 5 gejala batu ginjal yang dilansir dari Kompas.com.
1. Nyeri punggung, samping, atau pangkal paha
Baca juga: Jaga Kesehatan Ginjal Anda dengan Konsumsi Makanan Berikut Ini
Baca juga: Manusia Bisa Hidup Dengan Satu Ginjal, Namun Mengapa Ada Dua Ginjal di Dalam Tubuh?
Sebuah batu ginjal bisa tidak terdeteksi sampai mulai terasa sakit.
Beberapa orang mengatakan sakitnya lebih buruk daripada melahirkan.
Kadang-kadang nyeri batu ginjal dimulai sebagai nyeri tumpul, tetapi dapat dengan cepat meningkat menjadi kram yang parah atau nyeri yang meruncing dan tajam.
Kamu biasanya merasakannya di punggung atau samping, di bawah tulang rusuk.
Rasa sakit dapat menyebar ke perut bagian bawah atau selangkangan.
Batu ginjal pada pria dapat menyebabkan rasa sakit pada testis atau ujung penis.
"Ini adalah nyeri episodik yang sangat kolik. Ini bisa mengerikan satu menit dan kemudian benar-benar surut berikutnya,” kata Dr. Pearle.
Ketika sebuah batu mulai beraksi, kamu akan mulai bisa merasakannya.
“Orang-orang dengan batu ginjal tidak duduk diam.
Baca juga: Catat! Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Ginjal Rusak
Baca juga: Waspada! Bau Mulut Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya, Termasuk Gagal Ginjal
Mereka bergerak untuk mencoba menemukan posisi yang lebih nyaman,” kata Dr. Pearle.
Menurut National Library of Medicine, rasa nyeri yang tiba-tiba, termasuk dalam jenis batu ginjal yang parah, yang disebut kolik ginjal, biasanya rasa sakitnya akan berlangsung selama 20 hingga 60 menit.
2. Sering buang air kecil
Terkadang orang dengan batu ginjal menjadi lebih sering buang air kecil banyak.
Gejala ini tergantung pada di mana batu itu berada. "Batu yang dekat dengan kandung kemih akan memiliki banyak gejala kandung kemih yakni, frekuensi, urgensi, lebih sering ke kamar mandi, dan mengeluarkan urin dalam jumlah kecil," ujar Dr. Pearle.
Alasannya? Batu mengiritasi dinding kandung kemih dan itu bermanifestasi sebagai kandung kemih yang berkontraksi.
Hal ini menyebabkan kamu selalu merasa ingin buang air kecil.
Jika tidak banyak buang air kecil, kamu mungkin berpikir bahwa kamu sedang mengalami kesulitan buang air kecil.
"Tetapi kontraksi kandung kemih itu dapat terjadi bahkan jika kandung kemih sedang kosong," Dr. Pearle menjelaskan.
Baca juga: 8 Tanda Awal Terkena Gagal Ginjal, Salah Satunya Berjerawat
Baca juga: Berikut Mengatasi Batu Ginjal Berdasarkan Tingkat Keparahannya
"Kecuali jika batu itu sebenarnya ada di uretra, tidak akan ada masalah buang air kecil. Kamu harus selalu membuat urin untuk dibuang,” lanjutnya.
3. Ada darah dalam urin
Batu ginjal dapat dengan mudah mengiritasi jaringan halus yang melapisi saluran kemih, termasuk di dalam ureter.
Pendarahan yang terjadi bisa sangat signifikan, mikroskopis, atau di suatu tempat di antaranya.
"Kadang-kadang urin akan terlihat sangat merah. Kadang-kadang akan terlihat seperti teh atau cola,” kata Pearle.
4. Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
Jika saat kencing terasa sakit, batu ginjal mungkin bisa menjadi penyebabnya.
Beberapa orang mengalami nyeri jenis ini saat batu berjalan melalui ureter, semakin dekat ke kandung kemih.
Tapi rasa nyeri juga bisa terjadi karena kamu sedang mengalami infeksi, seperti infeksi saluran kemih.
Dalam sebuah penelitian, 8% pasien batu ginjal memang menderita ISK (Infeksi Saluran Kencing).
Tetapi, jika air seni berbau itu merupakan tanda kamu mungkin memiliki ISK, bukan batu ginjal.
“Kami tidak mendengar orang mengatakan bahwa air seni mereka berbau, ketika mereka memiliki batu," kata Dr. Pearle.
5. Demam
Baca juga: Ampuh! Ini Makanan dan Minuman yang Mampu Jaga Kesehatan Ginjal
Baca juga: Ampuh! Ini Makanan dan Minuman yang Mampu Jaga Kesehatan Ginjal
Demam bukan gejala umum batu ginjal. Jika kamu demam, ada kemungkinan kamu mengalami infeksi.
Orang dengan batu ginjal dapat mengalami demam, jika batu menghalangi aliran urin.
Jika itu yang terjadi, ini adalah situasi darurat. "Antibiotik tidak dapat menembus ginjal yang tersumbat, jadi kamu harus meredakan sumbatan itu," Dr. Pearle menjelaskan.
Dalam beberapa kasus, gelombang kejut lithotripsy, yang menggunakan gelombang suara untuk memecah batu menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian membuangnya melalui urin, dapat digunakan untuk menghilangkan batu ginjal yang menghalangi itu.
Ada juga cara lain, yakni dokter memasuki saluran kemih dan menjerat batu atau memecahnya menjadi potongan-potongan dengan laser.
Batu-batu besar dapat dihilangkan dalam prosedur bedah dengan membuat luka kecil di punggung.
Kapan harus menemui dokter?
Orang-orang sering mencari pertolongan medis dengan segera untuk batu ginjal, karena rasa sakit yang luar biasa dan mual yang mereka alami.
Jika mereka belum pernah memiliki batu sebelumnya, gejalanya bisa sangat menakutkan.
"Banyak yang akan mengatakan, 'Saya pikir saya sedang sekarat,'" kata Dr. Pearle.
Selalu cari pertolongan medis segera jika kamu merasakan sakit parah, muntah, perdarahan, atau tanda-tanda infeksi.
Batu yang lebih kecil seringkali akan keluar sendiri.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melewati batu ginjal bervariasi pada setiap orang dan berdasarkan ukuran dan lokasi batu.
Jika batu terlalu besar untuk lewat sendiri atau menyebabkan masalah lain, kamu mungkin perlu menghilangkannya dengan operasi batu lithotripsy.
Jika tidak ditangani, batu ginjal dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika menghambat aliran urin.
Beberapa dokter menyarankan minum obat penghilang rasa sakit dan meningkatkan asupan air setiap hari untuk membantu menghilangkan massa yang bermasalah.
Jika kamu muntah, kamu mungkin mengalami dehidrasi, jadi cairan tambahan diperlukan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kenali 5 Gejala Batu Ginjal, Sakit di Pangkal Paha Salah Satunya