Berita Denpasar
SOSOK Undagi Bade Tumpang 11 Peloban Ida Tjokorda Pemecutan XI, Terkenal Garap Bade di Pelebon Besar
Bade tumpang solas atau sebelas yang akan digunakan dalam Pelebon Ida Tjokorda Pemecutan XI, telah berada di depan Puri Pemecutan Denpasar
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
Prosesi Puncak Pelebon
Sementara puncak pelaksanaan pelebon dilaksanakan pada Jumat 21 Januari 2022. Upacara pelebon ini bernama Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana.
Ketua Umum Warga Ageng Pemecutan AA Ngurah Rai Sudarma mengatakan, dengan mapeed ogoh-ogoh identik dengan kirab sebagai simbol Bhuta Kala.
Hal ini dimaksudkan agar tak ada Bhuta Kala yang mengganggu saat pelaksanaan palebon sehingga bisa berjalan lancar.
Terkait dengan prosesi ini nantinya akan dipuput oleh 11 sulinggih. Selain itu, prosesi pelaksana palebon tersebut merupakan petunjuk dari sulinggih.
Dimana dalam pelaksanaan rembug terkait pelaksanaan palebon ini melibatkan sebanyak 7 sulinggih. Rangkaian palebon sudah dimulai pada 2 Januari 2022 dengan prosesi ngalelet.
Namun sebelum itu, pada 31 Desember 2021, digelar matur piuning, nyukat genah, dan nanceb pangpang. Dan tanggal 1 Januari 2022 digelar nunas tirta untuk masiram.
Baca juga: Pembuatan Bade untuk Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI Terus Dikebut, Miliki Tinggi 18 Meter
Selanjutnya pada 17 Januari 2022 digelar ngardi toya siram melaspas eteh-eteh pasucian, panca datu, patrang, bendusa kembul.
Pada 18 Januari 2022 dilaksanakan ngreresik, ngentos lilit, munggah patrang, panca datu.
Juga digelar manah toya ning, ngajum, yang kemudian dilanjutkan masuci ke Pura Tambang Badung.
Selanjutnya dilanjutkan dengan mapeed ogoh-ogoh dan pamuspaan, munggah bea, tarpana agung, pamuspan, dan penebus-nebusan.
"Menggunakan ogoh-ogoh yang identik dengan kirab sebagai simbol Bhuta Kala," katanya.

Pada 21 Januari 2022 merupakan puncak palebon. Rangkaian yakni ngenjing, ngutang pering, baleman, teteh tabuh.
Dilanjutkan dengan mabumi sudha, melaspas pamereman, lembu, dan panca rengga. Setelah itu, barulah tedun layon dan berangkat ke Setra Badung.
Prosesi ini menggunakan bade tumpang 11 dengan tinggi kurang lebih 18 meter. Selain itu juga menggunakan lembu.
Untuk menghindari kerumunan, pihaknya melibatkan peserta yang terbatas, yakni 3 banjar di wewidangan Desa Adat Denpasar, dengan peserta dari masing-masing banjar sebanyak 60 orang.
"Kami akan bekerjasama dengan pihak Satgas terkait dengan penerapan protokol kesehatan," katanya.
(*)