Berita Bali
Perhelatan Finance Track G20 Dipindah ke Jakarta, Begini Respons Praktisi Pariwisata Bali
"Kembalikan ke agenda semula, demi stabilitas pertumbuhan pariwisata Bali," tegasnya dalam rilis yang dikirim ke Tribun Bali, Kamis 20 Januari 2022
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tokoh dan praktisi pariwisata, Wayan Puspanegara, merasa kaget dan kecewa karena jadwal Finance Track G20 dipindah ke Jakarta.
"Kembalikan ke agenda semula, demi stabilitas pertumbuhan pariwisata Bali," tegasnya dalam rilis yang dikirim ke Tribun Bali, Kamis 20 Januari 2022.
Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) ini sangat berharap rencana pemindahan agenda Finance Track G20, pada bulan Februari 2022 kembali dilakukan di Pulau Dewata.
Alasan kesehatan menjadi dalang pemindahan agenda ini ke ibukota.
Baca juga: UPDATE: Kegiatan G20 di Bali Batal, Pemprov Kecewa, Cok Ace: Berharap Tetap Dilaksanakan di Bali
"Mencermati beredarnya surat dari kementerian keuangan, panitia pelaksana pertemuan G20 bidang Finance Track. No:S-3/G20.33/2022, tanggal 19 Januari 2022, perihal: penyampaian informasi pemindahan lokasi kegiatan G20," kata mantan anggota dewan Badung ini.
Ia melihat dalam surat tersebut, jelas bahwa salah satu rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan tahun 2022 adalah kegiatan 2nd FCBD & 1st FMCBG yang direncanakan pada tanggal 15 sampai dengan 18 Februari 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali.
"Surat itu mengatakan, memperhatikan perkembangan Covid-19 di tingkat global & nasional, terutama dari varian Omicron yang tingkat penyebarannya sangat tinggi. Serta mempertimbangkan hasil survei kehadiran (in person) para delegasi G20, maka 2nd FCBD & 1st FMCB dipindahkan dari Bali ke Jakarta," ucapnya.
Surat tersebut, kata dia, ditandatangani oleh Rudi Rahmadi, Sekretaris 1 Panitia G20 Bidang Logistik.
"Dari surat tersebut jelas terlihat adanya inkonsistensi jadwal, dan menunjukkan sesuatu yang kurang pada Bali. Meskipun kita tahu bahwa kegiatan G20 puncaknya adalah G20 Leader's Summit 11/2022," tegasnya.
Lanjutnya, sesuai jadwal Bali mendapat 35 agenda termasuk puncak G20, kota lain juga mendapat agenda G20 seperti Bogor 2, Surabaya 6, Jogyakarta 14, Solo 1, Jakarta 16, Labuan Bajo 7, Medan 2, Lombok 7, Manado 4.
"Jadi untuk Bali berkurang 1 agenda di bulan Februari 2022. Meski agenda ini termasuk dalam pra KTT G20 tetap saja pembatalan ini memunculkan tanda tanya, kekagetan & kekecewaan, karena sepertinya Bali tidak siap atau Bali sengaja dilemahkan di tengah harapan besar masyarakat bali menyukseskan semua rangkaian KTT G20 di Bali," ujarnya.
Bagi APPMB, sejauh ini mendukung suksesnya G20 rakyat Bali begitu antusias dan bersemangat terlebih insan pariwisata begitu patuh baik terhadap prokes maupun imbauan.
Tujuannya karena ingin Bali lebih cepat pulih dari keterpurukan ekonomi, yang masih berlangsung sampai detik ini.
"Namun mengapa malah jadwal diubah? apakah pemimpin Bali tidak berani mempertahankan agenda ini di tengah prestasi tinggi terhadap penanganan Covid-19," tegasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kegiatan Presidensi G20 Finance Track di Bali Batal, Ini Penjelasan Wagub Bali