Berita Bali

Pembatalan Ini Mengecewakan, G20 Finance Track Pindah dari Bali ke Jakarta

Kabar mengejutkan datang dari persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Bali.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Gubernur Bali, Wayan Koster - Pembatalan Ini Mengecewakan, G20 Finance Track Pindah dari Bali ke Jakarta 

"Which is, menurut saya, hal yang wajar. Point 4 itu kan sudah disebutkan di situ bahwa situasi kondisi mungkin kehadirannya tidak banyak yang datang. Kita-kita saja mungkin begitu. Logikanya begitu," tambahnya.

Ia menanggapi terkait pernyataan Puspa Negara yang mengatakan kekecewaannya pada keputusan dipindahkannya beberapa event G20 ke Jakarta.

"Ya kan kita harus tahu dalamnya dulu. Kemungkinan yang hadir tidak banyak karena Omicron. Yang hadir kita-kita saja untuk mengantisipasi anggaran banyak, lebih baik diadakan hybrid. Mungkin seperti itu. Jadi menurut saya harus tahu dalamnya dulu seperti apa. Mengapa gagal diadakan di Bali, kan tidak terlepas dari luar karena suasana global tidak baik. Itu mungkin alasan tepatnya. Menurut saya, kita tidak usah sensitif lah," tandasnya.

Pada situasi saat ini, menurutnya justru semua pihak harus menjaga kondisi agar selalu kondusif dan siap dengan perubahan.

Contohnya pada kebijakan atau event yang telah ditetapkan lalu secara mendadak tidak jadi karena pandemi, pada kondisi tersebut menurutnya harus dianggap wajar.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, Bali sebagaimana diputuskan Presiden RI, Joko Widodo, tetap menjadi venue utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan G20 yang sudah dimulai Desember 2021.

Informasi tersebut ditegaskan Koster, Kamis, untuk menindaklanjuti informasi beredarnya surat Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik Nomor S-3/G.20.33/2022 tanggal 19 Januari 2022.

"Menurut informasi yang disampaikan Sekretaris I (Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 (Bidang Logistik), Rudy Rahmad di Jakarta, 20 Januari 2022 secara rinci dijelaskan surat tersebut merupakan komunikasi panitia dengan para pemangku kepentingan di Bali sebagai bagian dari koordinasi rutin dalam rangka penyiapan pertemuan G20," ungkapnya.

Menurut Gubernur, saat ini yang diputuskan untuk dipindahkan dari Bali ke Jakarta hanya dua pertemuan yaitu 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor) yang digelar, 15-18 Februari 2022.

Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi seiring dengan meningkatnya paparan Omicron.

"Pemindahan dari Bali ke Jakarta ini hanya bertukar waktu dengan rencana pelaksanaan 2nd FMCBG pada Juli 2022 yang rencana semula di Jakarta, akan dialihkan ke Bali," tambahnya.

Gubernur menyatakan agar seluruh pihak tidak perlu heboh, keputusan yang diambil oleh Kementerian Keuangan RI adalah untuk kebaikan bersama, dengan mempertimbangkan berbagai aspek manajemen dan teknis serta kenyamanan bagi para peserta, dan hal ini harus dipahami dengan bijaksana oleh semua pihak.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kegiatan Presidensi G20 Finance Track di Bali Batal, Ini Penjelasan Wagub Bali

Ada Sekitar 345 Pertemuan

SEKRETARIS I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik Rudy Rahmad mengeluarkan surat No S-3/G.20.33/2022 tanggal 19 Januari 2022 perihal penyampaian informasi pemindahan lokasi kegiatan G20 di media dan masyarakat.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Panitia Pelaksana Pertemuan G20 Bidang Finance Track menyampaikan, surat tersebut merupakan komunikasi panitia dengan para pemangku kepentingan di Bali sebagai bagian dari koordinasi rutin dalam rangka penyiapan pertemuan G20.

“Pertemuan G20 adalah serangkaian pertemuan di jalur finance dan jalur sherpa dimana totalnya akan ada sekitar 345 pertemuan pada level Engagement Group, Working Group, Deputi, dan Menteri/Gubernur Bank Sentral, dengan puncaknya akan dihadiri oleh Kepala Negara pada KTT bulan November 2022 di Bali,” kata Rudy Rahmad seperti dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kemenkeu Panitia Pelaksana Pertemuan G20 Bidang Finance Track, Kamis 20 Januari 2022.

Yang saat ini diputuskan untuk dipindahkan dari Bali ke Jakarta hanya dua pertemuan yaitu 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor) yang dijadwalkan pada tanggal 15-18 Februari 2022.

Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi seiring dengan meningkatnya paparan Omicron.

“Pemindahan dari Bali ke Jakarta ini hanya bertukar waktu dengan rencana pelaksanaan FMCBG di bulan Juli 2022 yang rencana semula di Jakarta, akan dialihkan ke Bali,” seperti tertulis pada keterangan resminya menanggapi beredarnya surat Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik.

Bali sebagaimana diputuskan Bapak Presiden, tetap menjadi venue utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan G20 yang sudah dimulai Desember 2021.

Penyelenggara G20 jalur Finance terus berupaya yang terbaik untuk menyelenggarakan pertemuan G20, dengan senantiasa memantau secara ketat perkembangan situasi pandemi yang sangat dinamis dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan selalu mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat. (gil/sar/zae)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved