Berita Denpasar
Lautan Manusia Mengiringi, Ida Cokorda Pemecutan XI Sosok yang Mengayomi
Sosok almarhum Ida Cokorda Pemecutan XI begitu melekat dan menjadi suri tauladan bagi keempat anaknya dan khalayak luas
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Pukul 12.05 Wita, layon atau jenazah Ida Cokorda dinaikkan ke bade. Selanjutnya bade berjalan menuju ke Setra Agung Badung.
Prosesi ini dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Karang dari Griya Tampakgansul, dan Ida Pedanda Gede Arimbawa dari Griya Sari Tegal.
Setelah bade sampai di setra Badung, juga dilangsungkan beberapa upakara di pabasmian, seperti agni panyomian, pukul 15.00 Wita.
Di lokasi ini, juga dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Telaga dari Griya Telaga, Tegal dan Ida Pedanda Oka Keniten dari Griya Beraban.
Waktu pelaksanaan prosesi ini diperkirakan memakan waktu selama dua jam.
Selanjutnya pukul 18.00 Wita dilaksanakan prosesi melarung atau nganyud abu ke Pantai Kuta, Badung, Bali.
“Untuk nganyud ke Segara Kuta, tepatnya di barat Hotel Melasti. Nanti menggunakan mobil, termasuk pamuspaan naik ke mobil,” katanya.
Selama pelaksanaan pelebon ini ada penutupan total di kawasan Jalan Thamrin dan Jalan Hasanuddin.
Selian itu, saat bade bergerak ke setra juga ada penutupan di Jalan Imam Bonjol bagian utara dekat setra.
Rai Sudarma mengatakan, Ida Tjokorda Pemecutan XI mabiseka sebagai Raja Pemecutan pada 1989.
Beliau menggantikan ayahnya Ida Tjokorda Pemecutan X yang lebar tahun 1986.
"Terhitung Ida Tjokorda Pemecutan XI sudah mabiseka Tjokorda selama 32 tahun dan berpulang pada usia 76 tahun," kata Rai Sudarma.
Bade yang digunakan untuk pelebon ini yakni tumpang sebelas atau tumpang solas.
Pembuatan bade ini dimulai sejak Rabu 5 Januari 2022.
Salah seorang undagi bade dari Griya Meranggi, Kesiman, Nyoman Widana mengatakan bade ini memiliki tinggi total kurang lebih 18 meter.