Berita Tabanan
TPA Mandung Masih Overload, DLH Tabanan Lakukan Pengaturan, Pengangkutan Sampah Dibagi 2 Shift
petugas melakukan penataan sampah di bagian belakang karena tumpukan sampah sudah meluber hingga ke areal perkantoran setempat.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ironi tumpukan sampah di TPA Mandung selalu menjadi momok menakutkan.
Bahkan sebelumnya, pihak Dinas Lingkungan Hidup Tabanan telah menutup kiriman sampah selama 2 hari, tak membuat sampah di TPA yang berlokasi di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan ini membaik. Hingga saat ini masih overload.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Made Subagia, beberapa waktu lalu pihaknya telah menutup layanan angkutan sampah ke TPA Mandung selama dua hari.
Selama itu, petugas melakukan penataan sampah di bagian belakang karena tumpukan sampah sudah meluber hingga ke areal perkantoran setempat.
Baca juga: 10 Ribu Orang Telah Terima Vaksin Booster, Dinkes Tabanan Bali Genjot Vaksinasi, Prioritaskan Lansia
"Sekarang layanannnya sudah normal. Tapi itu bukan berarti kondisi tumpukan sampah juga membaik. Masih overload. Sehingga edukasi kepada masyarakat untuk penanganan sampah berbasis sumber menjadi hal utama yang dilakukan kedepannya," ungkap Made Subagia Minggu 23 Januari 2022.
Dia melanjutkan, sejak ditata, layanan sampah ke TPA Mandung diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan penumpukan sampah yang tak bisa dikendalikan seperti sebelumnya.
Pengaturan yang dimaksud adalah sampah yang dilayani oleh truk DLH membuang sampah pagi hari sampai pukul 11.00 wita.
Setelah itu atau di siang hari pengangkutan sampah dilakukan oleh layanan swasta.
"Kita bagi dua shift. Ada yang pagi dan ada yang siang. Ini untuk menghindari tumpukan seperti sebelumnya, mereka sudah atur itu dan sudah paham," ungkapnya.
Subagia juga mengungkapkan, sebelumnya atau ketika belum dilakukan penataan, tumpukan atau melubernya sampah mengakibatkan truk sampah sampai mengantri.
Selain penumpukan yang begitu banyak, alat berat yang beroperasi menata sampah di TPA Mandung sempat rusak.
"Intinya pengelolaan sampah berbasis sumber ke seluruh desa ini sangat penting. Seluruh pejabat eselon III dan fungsional di DLH ikut turun memberikan edukasi kepada desa. Karena edukasi ini sangat penting agar nantinya Tabanan bisa mengendalikan kiriman sampah ke TPA. Karena sebenarnya sampaj yang bisa dikirim ke TPA hanya residu. Selebihnya ditangani masyarakat atau berbasis sumber," jelasnya.
Mantan Kadis Perikanan dan Kelautan Tabanan ini pun berharap di Tabanan masyarakat semakin terus sadar dalam pengelolaan sampahnya sendiri.
Selain bisa menciptakan lingkungan bersih juga dapat mengurangi pembuangan sampah ke TPA Mandung yang sudah overload.
Baca juga: Pertashop di Tabanan Kian Menjamur, Kini Telah Terbangun di 19 Titik
"Kami harapkan, masyarakat terus semakin sadar untuk kelola sampahnya sendiri, tidak ada secara perlahan daripada tidak sama sekali," harapnya.(*)
Artikel lainnya di Berita Tabanan