Info Populer
Tren Viral Memasak Ayam Menggunakan Obat Batuk Ternyata Sangat Bahaya, Ini Penjelasan Ahli
Seperti yang baru-baru ini viral di sosial media TikTok di mana seseorang memasak ayam menggunakan obat batuk cair.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tren Viral Memasak Ayam Menggunakan Obat Batuk Ternyata Sangat Bahaya, Ini Penjelasan Ahli.
Tribunners, di era digital dan sosial media seperti sekarang ini, informasi bisa didapatkan dengan sangat mudah.
Salah satu contoh informasi yang banyak beredar adalah resep, tips dan trik tentang memasak, seperti memasak ayam.
Baca juga: Sering Sakit di Pangkal Paha? Waspada Gejala Batu Ginjal
Baca juga: Catat! Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Ginjal Rusak
Mesi begitu, penting untuk diingat bahwa tidak semua hal di internet aman untuk dipraktikkan atau diikuti.
Seperti yang baru-baru ini viral di sosial media TikTok di mana seseorang memasak ayam menggunakan obat batuk cair.
Melansir Kompas.com, tren ini ternyata dikenal dengan nama “NyQuil Chicken” atau “Sleepy Chicken”.
Dalam sebuah video di TikTok, terlihat seseorang menuangkan obat batuk cair ke dalam panci berisi dada ayam mentah.
Orang tersebut melontarkan lelucon bahwa ini adalah obat flu untuk istrinya yang tengah sakit.
Tanpa ragu, ia menuangkan dekongestan hijau terang ke atas ayam mentah dan membiarkannya selama 5-30 menit agar meresap.
"Pastikan kita terus-menerus membalik ayam. Kita tidak ingin memberi satu sisi lebih banyak perhatian daripada yang lain," kata orang tersebut dalam video.
"Terkadang, uapnya benar-benar membuatmu mengantuk," lanjutnya.
Baca juga: Manusia Bisa Hidup Dengan Satu Ginjal, Namun Mengapa Ada Dua Ginjal di Dalam Tubuh?
Baca juga: Waspada! Bau Mulut Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya, Termasuk Gagal Ginjal
Menanggapi tren ini, seorang dokter dan asisten professor klinis kedokteran keluarga di Virginia Commonwealth University, Aaron Hartman, pun mengungkapkan bahayanya.
Menurut Hartman, ketika memasak ayam dengan obat batuk, maka kita akan merebus air dan alkohol di dalamnya.
Hal ini membuat ayam termarinasi dengan jumlah obat yang sangat pekat di dalam daging.
"Jika kita memakan salah satu irisan daging yang dimasak, itu seperti kita benar-benar mengonsumsi seperempat hingga setengah botol obat," terangnya.