Tips Kesehatan

Putri Nurul Arifin Meninggal Dunia Diduga Akibat Serangan Jantung, Simak Gejala Serangan Jantung 

Nurul Arifin mengabarkan bahwa putri sulungnya, Maura Magnalia meninggal dunia. Presenter kondang itu membeberkan kronologi sang putri ditemukan tak

Editor: Karsiani Putri
Instagram / Nurul Arifin
Aktris senior yang kini menjadi politisi Nurul Arifin (kanan) bersama putri sulungnya, Maura Magnalia Widyaratri. Maura meninggal dunia dalam usia 28 tahun pada Selasa, 25 Januari 2022. 

TRIBUN-BALI.COM- Nurul Arifin mengabarkan bahwa putri sulungnya, Maura Magnalia meninggal dunia.

Dilansir dari artikel Tribunnews.com dengan judul 'Nurul Arifin Ceritakan Kronologi Meninggalnya Maura Magnalia, Putrinya' Presenter kondang itu membeberkan kronologi sang putri ditemukan tak bernyawa di rumah.

Saat itu Maura tidur paling akhir di antara anggota keluarga lainnya dan asik berdiam diri di meja makan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal di Usia 28 Tahun

Baca juga: KONDISI Penjara di Rumah Bupati Langkat, Dihuni 40 Pekerja yang Tidur Berdesak-desakkan & Tak Digaji

"Iya mas, betul (meninggal dunia) baru tadi malam, dia (masih ada)," kata Nurul Arifin dihubungi awak media, Selasa (25/1/2022)

"Jam 02.00 WIB, kita tidur dia masih di meja makan ya," terangnya.

Lalu pada subuh tadi, pembantu rumah menemukan Maura sudah dalam kondisi tak bernyawa.

"Kami udah tidur, pas masuk kamar, terus pagi pagi jam 04.30 WIB lah, pembantu yang menemukan dia," jelas Nurul.

Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal di Usia 28 Tahun

Hingga kini belum diketahui apakah keluarga mengizinkan awak media untuk melayat ketika jenazah Maura disemayamkan.

Maura meninggal dunia di usia 28 tahun, dugaan keluarga Maura meninggal dunia karena serangan jantung.

Serangan Jantung

ilustrasi Serangan Jantung
ilustrasi Serangan Jantung (drfarrahmd.com)

Dilansir dari artikel Tribun-Timur.com dengan judul 'Gejala Penyakit Jantung yang Jarang Disadari, Hati-hati, Bisa Timbulkan Kematian', serangan jantung terjadi saat arteri yang tersumbat mencegah darah yang kaya oksigen mencapai bagian jantung.

Sedangkan serangan jantung mendadak, terjadi saat malfungsi jantung dan tiba-tiba berhenti berdetak.

Jika arteri yang tersumbat tidak segera dibuka, maka bagian jantung yang biasanya diberi makan oleh arteri mulai mati.

Semakin lama tanpa pengobatan, maka semakin besar kerusakan pada otot jantung.

Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal di Usia 28 Tahun

Faktor risiko serangan jantung

Dituliskan CDC, beberapa kondisi kesehatan, gaya hidup, usia, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.

Terdapa faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan seperti usia atau riwayat keluarga.

Tapi, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk menurunkan risiko dengan mengubah faktor yang bisa dikendalikan.

Jika pernah mengalami serangan jantung, kemungkinan jantung telah rusak.

Ini dapat mempengaruhi ritme jantung dan kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Seseorang juga mungkin berisiko mengalami serangan jantung atau kondisi lain seperti stroke, gangguan ginjal, dan penyakit arteri perifer (PAD).

Beberapa serangan jantung terjadi secara tiba-tiba, namun kebanyakan dimulai secara perlahan dengan rasa sakit ringan atau ketidaknyamanan.

Melansir heart.org, berikut ini beberapa tanda peringatan serangan jantung.

Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal di Usia 28 Tahun

Gejala serangan jantung

1. Ketidaknyamanan dada

Sebagian besar serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di bagian tengah dada yang berangsung lebih dari beberapa menit, atau mungkin hilang dan kemudian kembali.

Ketidaknyamanan ini bisa terasa seperti tekanan yang tidak nyaman, meremas, dan rasa sakit.

2. Ketidaknyamanan di area lain dari tubuh bagian atas. Gejalanya dapat berupa nyeri atau ketidaknyamanan pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.

3. Sesak napas. Sesak napas dapat terjadi dengan atau tanpa rasa tidak nyaman di dada.

4. Keluarnya keringat dingin

5. Mual atau muntah

6. Pusing

7. Rasa cemas yang luar biasa

Menurut NHS, meskipun nyeri dada seringkali parah, beberapa orang mungkin hanya mengalami nyeri ringan, mirip dengan gangguan pencernaan.

Dalam beberapa kasus, kemungkinan sama sekali tak ada nyeri dada, terutama pada wanita, orang tua, dan orang yang menderita diabetes.

Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal di Usia 28 Tahun

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memberikan beberapa gejala yang mengarah ke serangan jantung, seperti:

1. Jantung berdebar-debar

Jantung berdebar dikenal dengan palpitasi. Ini terasa seperti dada diremas-remas.

2. Sesak napas

Sesak nafas termasuk gejala jantung yang paling umum terjadi. Rasa sakit ini biasanya disertai keringat dingin, rasa lemas, jantung berdebar, bahkan pingsan.

3. Berkeringat dingin, mudah lelah, dan pusing atau sakit kepala

Gejala serangan jantung ini diakibatkan oleh penurunan aliran darah karena denyut jantung tidak normal.

4. Rasa mual dan muntah

5. Nyeri dada sebelah kiri

Penderia biasanya merasakan sakit seperti ditimpa beban berat, rasa sakit, dan perasaan seperti terjepit atau terbakar di dada.

Baca juga: SOSOK Maura Magnalia Widyaratri: Putri Cantik Nurul Arifin Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

Baca juga: BREAKING NEWS: Putri Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal di Usia 28 Tahun

Adapun terdapat beberapa cara mengurangi kemungkinan masalah kesehatan setelah terkena serangan jantung sebagai berikut:

1. Aktivitas fisik

Seseorang dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai hal-hal yang dilakukan setiap hari dalam hidup dan pekerjaan.

Dokter mungkin akan membatasi pekerjaan, perjalanan, atau aktivitas seksual untuk beberapa waktu setelah serangan jantung.

2. Perubahan gaya hidup

Mengonsumsi makanan yang lebih sehat, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, dan mengelola stres, dapat membantu meningkatkan kesehtan jantung dan kualitas hidup.

Konsultasikan dengan ahli mengenai rehabilitasi jantung untuk membantu membuat perubahan gaya hidup.

3. Rehabilitasi jantung

Rehabilitasi jantung menjadi program penting bagi orang yang telah pulih dari serangan jantung, gagal jantung, atau masalah jantung lainnya yang memerlukan pembedahan atau perawatan medis.

Rehabilitasi jantung mencakup aktivitas fisik, edukasi mengenai hidup sehat, serta konseling untuk menemukan cara menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan mental.

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved