Seorang Guru SD Hukum Belasan Murid Makan Sampah, Banyak yang Demam dan Alergi di Mulut
Sebanyak 16 murid disuruh berbaris dengan tangan di belakang lalu mulutnya disumpal dengan sampah plastik.
TRIBUN-BALI.COM, KENDARI - Langkah tak terpuji dilakukan seorang guru SD di Buton, Sulawesi Tenggara terhadap muridnya.
Seorang guru di SD Negeri 50 Buton, dilaporkan ke polisi setelah menghukum murid dengan memakan sampah.
Hal itu membuat beberapa murid di antaranya sakit dan alergi.
Guru diharapkan tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik murid dengan benar dan tepat.
Seorang keluarga siswa, Prischa Leda (31), menceritakan, peristiwa ini terjadi pada Jumat (21/1/2022) pekan lalu.
Saat itu, sebanyak 17 siswa kelas III berencana memberi kejutan kepada wali kelas mereka.
Mereka mempersiapkan kejutan dengan suasana yang cukup ribut.
”Seorang guru yang mengajar di kelas IV, MW, merasa terganggu dan menyuruh murid untuk tidak ribut. Tapi, namanya anak-anak, apalagi mau bikin kejutan, pasti ribut,” kata Prischa, dihubungi dari Kendari, Kamis (27/1/2022).
Oknum guru MW tersebut, ia melanjutkan, kembali masuk ke kelas III itu. MW menutup pintu kelas dan menyuruh seorang murid untuk mengambil plastik dari tong sampah depan kelas.
Sebanyak 16 murid, kata Prischa, lalu disuruh berbaris dengan tangan di belakang. MW lalu mengambil sampah plastik dan menyumpal mulut setiap anak dengan potongan sampah tersebut.
”Setelah suruh telan sampah, ia keluar kelas. Kemenakan saya dan teman-temannya segera muntahkan sampah plastiknya,” ucapnya.
Akibat kejadian ini, kata Prischa, kemenakannya yang masih berumur 9 tahun tiba-tiba demam keesokan harinya.
Tidak hanya itu, sang anak juga mengalami alergi di sekitar mulut yang diduga akibat menelan kotoran dari sampah plastik.
Gejala yang sama dialami oleh sejumlah murid lainnya. Karena dia dan keluarganya tidak terima atas perlakuan oknum guru tersebut kepada murid, kejadian itu dilaporkan ke kepolisian.
”Kemarin saya laporkan ke Polres Buto, karena orangtua mana yang menerima anak atau keluarganya dikasih makan sampah. Perbuatan seperti itu sudah bukan guru lagi modelnya. Mana ada guru yang kasih makan sampah ke muridnya,” katanya.