Berita Bali
Pemprov Bali Sambut Pembukaan Penerbangan Internasional, Cok Ace Sebut Sebagai Penglaris Pariwisata
Ia mengakui bahwa peningkatan kasus Omicron sempat membuat khawatir, tetapi pihaknya tetap optimis penerbangan internasional ke Bali tersebut dapat
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kebijakan pemerintah pusat untuk membuka penerbangan internasional ke Bali mulai 4 Februari 2022 mendatang disambut positif oleh Pemprov Bali.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengaku bahwa kebijakan ini merupakan sebuah hal yang sudah ditunggu-tunggu oleh para masyarakat, khususnya para pelaku pariwisata di Bali.
Ia mengakui bahwa peningkatan kasus Omicron sempat membuat khawatir, tetapi pihaknya tetap optimis penerbangan internasional ke Bali tersebut dapat berjalan lancar.
“Ya tentu kami terutama teman-teman pengusaha menyambut baik, ini kan suatu hal yang kami inginkan dari dulu, emang satu sisi Omicron kan meningkat, tapi astungkara dua hari ini menurun dari 300 menjadi 200, karena penyebaran sangat cepat Omicron, tapi risikonya tidak terlalu besar,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa 1 Februari 2022.
Baca juga: Terkait Pembukaan Penerbangan Internasional di Bali, Wisatawan Mancanegara Wajib Unduh Aplikasi Ini
Menurut pihaknya, pelaku pariwisata di Bali juga sudah siap 100 persen untuk menjadi kedatangan wisatawan mancanegara tersebut.
“Kalau Bali sendiri, kesiapannya baik sebagai pengusaha ataupun masyarakat saya kira sudah sangat siap, bahkan saya khawatir kalau lama-lama tidak ada sebagaimana mereka harapkan wisman tidak ada masuk ke Bali, mereka jenuh, malah cuek nanti, sebagaimana kita lihat masyarakat sudah mulai jenuh,” ujar dia.
Cok Ace menyebut bahwa dari informasi yang diterimanya dalam waktu dekat sudah ada beberapa maskapai internasional yang akan datang ke Bali, yakni maskapai dari Jepang dan Singapura.
Maskapai Jepang sendiri direncanakan datang pada tanggal 4 Februari 2022 dan maskapai Singapura sendiri pada 12 Februari 2022.
Menurut pria yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini, kedatangan dua maskapai tersebut diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi kebangkitan pariwisata Bali yang sudah lama terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Karena sudah membuka Bali untuk internasional, saya dengar sudah on schedule dari Jepang ada mendarat, dari Singapura juga kalau nggak salah tanggal 12, tentu ini akan menjadi role model, walau jumlah tidak banyak, tapi sangat baik untuk kita uji coba, mudah-mudahan berjalan sesuai rencana,” paparnya.
Cok Ace bahkan berkelakar bahwa kedatangan dua maskapai tersebut seakan menjadi penglaris bagi kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali.
“Ya ini sebagai penglaris lah, saya tahu memang kalau dari jumlah ya kecewa, kayak besok yang Jepang WNA-nya sedikit, gak apa-apa sedikit kita coba, besok WNI yang banyak datang, saya belum tahun datanya yang WNA sedikit pun kami sambut,” imbuhnya.
Apalagi, saat ini pemerintah sudah memberikan berbagai kemudahan-kemudahan kepada para wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Bali.
“Sekarang kan sudah banyak kemudahan dikasih, saya sangat optimis Kalau dibanding negara-negara lain, Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya lebih terbuka dibanding negara lain,” ungkap Cok Ace.
Baca juga: Penerbangan Garuda Indonesia Narita-Denpasar Dibuka Lagi 3 Februari,Masa Karantina Ditetapkan 5 Hari
Sebelumnya, pemerintah pusat memastikan akan membuka Bali bagi penerbangan internasional.
Bahkan, kepastian pembukaan tersebut akan dilakukan pada Jumat 4 Februari 2022 mendatang.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan dalam dalam konferensi pers virtual yang dilaksanakan secara virtual di Bali, Senin 31 Januari 2022.
Menko Luhut beralasan bahwa pembukaan tersebut dilakukan sebagai bagian dari kembali menggencarkan ekonomi Bali yang sudah cukup terdampak akibat pandemi ini.
“Pembukaan pintu masuk Bali hanya diperuntukkan bagi PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri non-PMI (Pekerja Migran Indonesia)," beber Menko Luhut yang juga koordinator PPKM Jawa-Bali.
Selain peraturan karantina, tambahnya, ketentuan pembukaan pintu masuk Bali juga akan tetap mengikuti Surat Edaran Satgas Covid-19 yang berlaku.
"Saat ini Bali juga menyediakan dua opsi tambahan untuk karantina PPLN, yakni Karantina Bubble dimulai di 5 hotel terlebih dahulu dengan total 447 kamar & 6 Kapal Live on Board yang sudah tersertifikasi CHSE oleh Kemenparekraf,” jelas Menko Luhut detil.
Dalam pembukaan kembali ini, pemerintah juga mendapatkan data bahwa pengetatan pintu masuk berhasil menahan laju masuknya Omicron ke Indonesia.
Namun, perlu ada perubahan strategi seiring dengan lebih tingginya kasus akibat transmisi lokal. Untuk itu Pemerintah mengubah aturan karantina 7 (tujuh) hari menjadi 5 (lima) hari dengan catatan bahwa WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia wajib vaksinasi lengkap.
“Bagi WNI yang baru melakukan vaksinasi dosis pertama tetap harus menjalani masa karantina 7 (tujuh) hari. Kebijakan ini diberlakukan mengingat sebagai besar varian PPLN adalah Omicron dan berbagai riset telah menunjukkan masa inkubasi varian ini berada di kisaran 3 hari,” ungkap Menko Luhut.
Baca juga: Mulai Februari 2022, Maskapai Singapore Airlines Buka Penerbangan Singapura-Bali
Lebih jauh, dia menyebutkan, langkah menurunkan hari karantina ini juga mempertimbangkan perlunya realokasi sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah.
"Wisma yang tadinya digunakan untuk karantina PPLN akan dipersiapkan untuk isolasi terpusat (isoter) seiring dengan kebutuhan isoter yang diprediksi meningkat untuk kasus konfirmasi positif OTG dan bergejala ringan,” pungkas Menko Luhut.
Diketahui saat ini positivity rate sudah berada di atas standar WHO yakni 5 persen, hal tersebut didorong oleh positivity rate PCR Test yang telah mencapai 24 persen.
Jumlah orang yang diperiksa dan di tes secara harian juga meningkat cukup signifikan dibanding beberapa waktu lalu.
Untuk itu Pemerintah terus menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut untuk segera melakukan pemeriksaan tes antigen maupun PCR apabila merasakan gejala flu dan batuk. Hal ini dilakukan semata-mata untuk dapat segera mengetahui kondisi pasien, melakukan perawatan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Menambahkan Menko Luhut, dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kasus covid-19 di beberapa kabupaten dan kota menurun.
“Diketahui level 1 ada 164 kab/kota, level 2 ada 219 kab/kota, level PPKM 3 ada 3 kab/kota di Jayawijaya, Yapen, dan Jayapura,” ujarnya.
Untuk meningkatkan penurunan kasus tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang juga hadir dalam preskon mengungkapkan bahwa kita harus terus menaati protokol kesehatan yang ada.
“Kami minta tolong tetap waspada, tolong tetap hati-hati, kalau tidak perlu sekali berkerumunan/ mobilitas, lebih baik kita hindari. Karena nanti dampaknya akan mudah tertular dan menularkan orang lain,” pungkas Menteri Budi. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali