Berita Bangli

Harga Minyak Goreng Curah Turun, Pedagang di Pasar Kidul Bangli Belum Dapat Pasokan dari Distributor

Pedagang di Pasar Kidul Bangli itu mengatakan walaupun sudah ada kebijakan baru terkait harga minyak curah, namun pihaknya belum mendapatkan pasokan

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Sariasih menunjukkan minyak curah yang dijual eceran. Kamis (3/2/2022). Pedagang Pasar Kidul Bangli itu mengaku walaupun harga minyak curah turun, pasokan dari distributor tidak ada. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah telah memberlakukan kebijakan baru terkait harga minyak goreng curah menjadi Rp. 11.500 per liter, terhitung sejak 1 Februari 2022.

Kendati demikian, pasokan minyak goreng curah di pasaran justru kosong.

Seperti yang dikatakan Ni Wayan Sariasih, Kamis (3/2/2022).

Pedagang di Pasar Kidul Bangli itu mengatakan walaupun sudah ada kebijakan baru terkait harga minyak curah, namun pihaknya belum mendapatkan pasokan dari distributor.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Bangli Bertambah 13 Kasus Dalam Tiga Hari, Secara Akumulatif Berjumlah 5258 Kasus

 "Sejak diberlakukan subsidi minyak premium, sudah tidak ada kiriman (minyak goreng curah) lagi.

Mungkin ada lebih dari seminggu. Dibilang kosong dari sana (distributor)," kata dia.

Distributor minyak goreng curah berasal dari Gianyar dan juga dari Denpasar.

Distributor ini datang dua minggu sekali, ataupun datang via telepon. Dari distributor ini, Sariasih membeli minyak goreng curah sebanyak 500 kilo.

Namun karena pasokan tak kunjung datang, wanita yang kerap disapa Bu Pande itu kini hanya menjual stok lama minyak curah. Di mana harga per kilonya Rp 20 ribu.

"Kalau kiloan dapatnya lebih banyak daripada literan," ucapnya.

Menurut Sariasih, sebelum minyak premium mendapatkan subsidi, masyarakat lebih banyak yang membeli minyak curah.

Dalam sehari, ia mengaku bisa menjual hingga 20 kilo.

"Kebanyakan yang beli kiloan dagang gorengan. Kalau rumah tangga belinya eceran. Ada yang Rp 2 ribu, 3 ribu, dan sebagainya," kata dia.

Namun sejak harga minyak premium mendapat subsidi, masyarakat kini beralih ke minyak premium.

Baca juga: Polres Bangli Ringkus 4 Pelaku Penyalahguna Narkoba, Suardika: Awalnya Hanya Coba-coba

Jelas alasannya karena harga yang lebih murah dibandingkan minyak curah.

"Kalau yang premium harganya Rp. 14 ribu per liter. Semenjak (minyak premium) ini turun, minyak curah ndak ada yang beli.

Hari ini saja sudah laku 5 hingga 10 pack. Satu pack-nya berisi 12 botol kemasan 1 liter," tandasnya.(*)

Artikel lainnya di Berita Bangli

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved