Tips Kesehatan

Ini 6 Penyebab Nyeri Payudara, Wanita Wajib Tahu

Nyeri payudara dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, siklus dan non-siklus.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ini 6 Penyebab Nyeri Payudara, Wanita Wajib Tahu.

Nyeri payudara dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, siklus dan non-siklus.

Baca juga: 8 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Kesuburan Pria, Sayuran Hijau Salah Satunya

Nyeri siklus disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh, seperti menstruasi, pubertas atau menopause, sedangkan nyeri non-siklus disebabkan oleh kondisi kesehatan atau faktor eksternal lainnya yang menyebabkan fluktuasi hormonal.

Sifat nyeri payudara non-siklus hanya dapat dipastikan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik, namun lebih baik untuk mengetahui penyebab yang menimbulkan gejala ini dan aman daripada menyesal.

Berikut adalah beberapa penyebab nyeri payudara non-siklus yang terjadi karena fluktuasi hormonal;

1. Pubertas

Tumbuh dewasa memiliki rasa sakitnya sendiri dan ini dijelaskan dengan baik secara fisiologis ketika seseorang mencapai pubertas.

Mungkin lebih menyakitkan bagi anak perempuan daripada anak laki-laki. Ini karena perubahan hormonal yang membuatnya agak tak tertahankan untuk anak perempuan.

Ini juga merupakan fase ketika organ seksual tumbuh dan matang. Sementara perkembangan payudara mulai terbentuk, nyeri payudara juga menjadi tak terelakkan.

Baca juga: Miliki Wajah Bebas Keriput Cuma dengan Daun Kelor, Begini Caranya

Banyak gadis remaja mengeluh tentang nyeri payudara selama tahap ini yang hanya merupakan bagian dari proses tumbuh dewasa dan tidak berbahaya.

2. Menstruasi

Nyeri payudara juga merupakan gejala umum dari menstruasi. Fluktuasi tingkat estrogen dan progesteron selama periode ini dapat menimbulkan beberapa ketidaknyamanan di sekitar payudara seperti nyeri.

Rasa sakit mungkin lebih menonjol tepat sebelum awal periode haid dan secara bertahap berkurang saat mendekati akhir periode.

3. Kehamilan

Perubahan payudara selama kehamilan terjadi karena alasan yang baik. Perubahan hormonal yang membuat payudara terlihat kencang dan besar sebenarnya mempersiapkan mereka untuk laktasi pasca melahirkan.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved