Berita Denpasar

Kaling Banjar Dukuh Desa Serangan Tutup Usia, Sang Paman: Miasa Prinsipnya Kerja, Tak Pernah Ngeluh

sosok almarhum semasa hidup merupakan pribadi yang aktif dan bersemangat dalam kegiatan sosial dan tidak pernah mengeluh saat menjalankan tugas

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Suasana di rumah duka Made Miasa di Banjar Dukuh, Serangan, Denpasar, Bali, pada Sabtu 5 Februari 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Made Miasa, seorang tokoh masyarakat yang dikenal aktif dan berjiwa sosial tinggi di Desa Pakraman Serangan, Kota Denpasar, Bali, meninggal dunia di usianya yang ke-39 tahun pada Kamis 3 Februari 2022.

Paman Made Miasa, Wayan Karma mengungkapkan, bahwa sosok almarhum semasa hidup merupakan pribadi yang aktif dan bersemangat dalam kegiatan sosial dan tidak pernah mengeluh saat menjalankan tugas pekerjaan apapun.

Almarhum Made Miasa juga menjabat sebagai Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Dukuh sejak tahun 2017 silam dan memiliki peran dalam memajukan dan mengenalkan kelurahan dan Desa Adat Serangan melalui berbagai kegiatan di kawasan pesisir itu.

"Beliau prinsipnya kerja, kerja, kerja, tidak pernah mengeluh dan juga sebagai kepala lingkungan selalu aktif.

Baca juga: Sosok Made Miasa di Mata Keluarga, Tokoh Masyarakat Serangan, Jiwa Sosial Tinggi dan Jarang Mengeluh

Beliau kerap menjadi panitia kegiatan, apapun yang ditangani pasti selesai, penuh tanggung jawab," tutur Wayan Karma yang juga selaku Lurah Serangan kepada Tribun Bali, pada Sabtu 5 Februari 2022.

Bahkan, Almarhum Made Miasa juga menjadi Ketua Panitia Pembangunan Bale Banjar, yang pembangunannya sudah 90 persen dimulai sejak bulan lalu.

Wayan mengungkapkan sosok Made Miasa juga gemar dan hobi bermain sepak bola, saat masih muda berusia 17 tahun, almarhum mendirikan dan aktif mengurus klub sepak bola dan mengembangkan bakat anak-anak di Serangan.

"Saya mengenal beliau dari kecil sampai akhir hayat hidupnya meninggal dua hari yang lalu

Beliau masih muda mendirikan klub sepak bola Serangan, aktif juga di grup-grup Serangan maupun di luar, juga fans berat Bali United, pernah mengadakan kegiatan seputar Bali United di Serangan, pertandingan antar klub, semua almarhum yang mengurus" paparnya.

"Dari kecil saya mengenal orangnya, disuruh melakukan apa saja asal itu positif, dia mau, tidak pernah menolak, makanya banyak punya pekerjaan bisa diselesaikan, banyak mendapatkan rejeki dari job itu," imbuhnya.

Made Miasa menderita sakit asam lambung dan divonis mengidap penyakit ginjal

Kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, sempat menjalani operasi namun kondisinya kemudian drop dan menghembuskan napas terakhir dalam perjuangan hidupnya di dunia.

Almarhum juga aktif di ranting partai, banyak memiliki relasi dari berbagai organisasi dan komunitas sehingga banyak pihak yang merasa kehilangan, turut berduka cita dan mendoakan beliau.

"Beliau orangnya tidak pernah mengeluh penyakit udah lama, mungkin karena sering terlambat makan kesibukan beliau kena maag, asam lambung."

Baca juga: KABAR DUKA, Fans Bali United Made Miasa Berpulang, Dikenal Mudah Bergaul & Jiwa Sosial Tinggi

"Orangnya banyak kesibukan, sempat operasi, sudah 3 hari tidak sadar, lalu sempat sadar drop lalu meninggal dunia dua hari yang lalu, sebenarnya sudah lama sakit namun tidak dirasakan," papar dia.

Jenazah Made Miasa dikebumikan sementara di Setra Desa Adat Serangan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Sabtu 5 Februari 2022 sembari menunggu upacara Ngaben massal Desa Adat pada bulan Agustus atau September 2022 mendatang.

"Jenazah dititip di kuburan desa adat dengan prosesi upacara, ada menggunakan sesajen, rencana desa mau ngaben massal persiapannya Agustus - September," pungkas Wayan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved