Info Populer
KENALI! Ini Efek Samping 5 Vaksin Booster, Mulai dari Demam hingga Mual
Kita wajib tahu efek samping setiap vaksin Covid-19 booster tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai kelima vaksin dan efek sampingnya.
* Umumnya tingkat keparahannya grade satu atau dua
2. Vaksin Comirnaty dari Pfizer
Vaksin Comirnaty dari Pfizer sebagai dosis lanjutan homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Comirnaty/Pfizer pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.
Baca juga: GEJALA Covid-19 Omicron, Dari Ringan hingga Kritis
Efek samping vaksin Comirnaty adalah: Nyeri otot Demam Nyeri sendi.
3. Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac)
Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) sebagai booster homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah pemberian booster/dosis lanjutan dari 1792 (sebelum pemberian booster/dosis lanjutan) menjadi 3746.
Efek samping vaksin AstraZeneca adalah: nyeri kemerahan, gatal, pembengkakan, kelelahan, sakit kepala, meriang, mual.
4. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna sebagai booster homolog dan heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen) dengan dosis setengah (half dose) dapat diberikan pada usia 18 tahun keatas.
Penggunaan dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer.
Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.
Efek samping vaksin Moderna antara lain: lemas, sakit kepala, menggigil, demam, mual.
5. Vaksin Zifivax
Vaksin Zifivax sebagai booster heterolog dengan full dose untuk usia 18 tahun atau lebih dapat diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm).
Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30x pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.