Berita Bali
Memperdalam Kanda Empat dengan Puasa Mutih
Diperlukan laku-laku khusus atau ritual khusus untuk mendekatkan diri kembali bersama kanda pat ini, salah satunya adalah puasa
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memperdalam Kanda Empat dengan Puasa Mutih.
Kanda empat (pat), sudah dikenal sejak lama di Nusantara.
Di Bali kanda pat adalah saudara empat, yang lahir bersama manusia. Diantaranya darah, ari-ari, lamas, air ketuban.
Kalau di luar Bali, kanda pat ini dikenal dengan istilah sadulur papat, yang artinya juga sama saudara empat.
Jero Rudra Agni, seorang praktisi penekun kanda pat, menjelaskan bahwa seiring waktu kedekatan dengan kanda pat juga berkurang.
Baca juga: Ini Syarat Belajar Kanda Pat Bersama Jero Rudra Agni
Untuk itu, diperlukan laku-laku khusus atau ritual khusus untuk mendekatkan diri kembali bersama kanda pat ini. Salah satunya adalah puasa.
Disebutkannya, bahwa kanda pat adalah saudara yang sangat mirip dengan diri kita.
Mereka menjaga setiap orang yang diajak lahir, hingga orang tersebut meninggal dunia.
Kanda pat ini juga sebagai sumber kekuatan alami dari masing-masing orang.
Sehingga lebih baik kanda pat yang didekatkan dengan diri, bukan dengan menambahkan alat dari luar yang belum tentu baik, seperti susuk atau ilmu kekebalan.
"Saya memang sejak lama menyukai tentang kanda pat ini," jelas Jero Rudra Agni, kepada Tribun Bali, dalam program Bali Sekala-Niskala.
Beruntungnya, ia sejak kecil memang dibesarkan di tengah keluarga yang identik dengan spiritual, sehingga sejak kecil pun, ia terbiasa puasa.
"Saya dan saudara semua sudah bisa puasa sejak dulu," imbuhnya.
Salah satu puasa untuk mendekatkan kanda pat adalah dengan puasa mutih atau hanya memakan nasi putih dengan garam saja.
Serta hanya meminum air bening atau air mineral, tanpa rasa dan tanpa warna.
Baca juga: Ini Syarat Belajar Kanda Pat Bersama Jero Rudra Agni