Berita Klungkung
Meski Keberatan dengan Harga Kedelai, Pemilik Usaha Tahu dan Tempe di Klungkung Ogah Mogok Kerja
Para pembuat tahu dan tempe di Jawa memutuskan untuk mogok kerja, sebagai bentuk kekecewaan atas mahalnya harga kedelai
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Sementara harga kedelai impor fluktiatif dan cenderung terus naik. Saat ini harga di Klungkung, kedelai impor itu Rp11 ribu per kilogram," jelasnya.
Harga kedelai yang tinggi, membuatnya harus bersiasat seperti pengusaha tempe dan tahu lainnya.
Misal sedikit memperkecil ukuran tahu dan tempe, dan menurunkan produksi.
" Naikkan harga bukan solusi. Selain masyarakat kasian, juga nanti tidak ada yang beli. Caranya kami perkecil ukuran tahu dan tempe, serta produksinya juga menurun dari sekitar 100 Kilogram per hari, menjadi hanya Rp70 ribu perhari," ungkapnya.
Baca juga: Pertanian Organik di Klungkung Terkendala Air, Juanida: Klungkung Tidak Memiliki Sumber Air Sendiri
Hal ini juga berdampak ke tenaga kerja. Dari awalnya mereka bekerja full satu hari, imbas penurunan produksi membuat para pekerja hanya bekerja setengah hari.
" Mau bagaimana lagi, asalkan bisa bertahan saja dulu dalam kondisi saat ini. Semoga saja pemerintah bisa segera menstabilkan harga kedelai," harapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Klungkung