Sosok dan Biodata Nyoman Adnyana, Ketua Komisi I DPRD Bali Berpulang, Awalnya karena Sakit Gigi
Sosok dan biodata Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Adnyana, meninggal dunia, awalnya dirawat karena sakit gigi. Kabar duka meninggalnya Nyoman Adnyana
TRIBUN-BALI.COM – Sosok dan biodata Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Adnyana, meninggal dunia, awalnya dirawat karena sakit gigi.
Kabar duka meninggalnya Nyoman Adnyana pada Sabtu 19 Februari 2022 malam membawa kesedihan pada keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Kepulangan politikus senior PDIP ini mengagetkan banyak pihak, khususnya koleganya sesama wakil rakyat.
Biodata Nyoman Adnyana
Nyoman Adnyana merupakan anggota DPRD Bali yang sudah 2 periode menjabat dari Dapil Bangli.
Ia sendiri mengawali kariernya dengan menjadi Kepala Desa Sekaan di era Orde Baru.
Perbekel Desa Sekaan sekitar tahun 80an. Menjabat perbekel selama dua periode kala itu 16 tahun.
Kemudian, pada awal reformasi, ia duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Bangli selama 3 periode dari 1999-2014.
Adnyana pertama kali lolos ke DPRD Bali pada Pemilu 2014 dengan memperoleh 18.012 suara.
Untuk Dapil Bangli, PDIP merebut 2 kursi dari 3 kursi DPRD Bali.
Satu kursi DPRD Bali dapil Bangli direbut Partai Golkar dengan meloloskan I Wayan Gunawan.
Baca juga: UPDATE: Prosesi Ngaben Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Adnyana Digelar 26 Februari Mendatang
Yaitu politisi asal Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, yang sudah 4 kali duduk di DPRD Bali.
Gunawan mengantongi 22.472 suara.
Pada Pileg 2019, Adnyana kembali lolos ke DPRD Bali bersama Budi Utama.
Pada Pileg 2019, PDIP memperoleh 2 kursi dari 3 kursi yang diperebutkan di Dapil Bangli.
Satu kursi lagi di Dapil Bangli kembali direbut Gunawan.
Pada Pileg 2019, Budi Utama memperoleh 36.907 suara, sementara Adnyana memperoleh 24.444 suara.
Sedangkan Gunawan memperoleh suara 24.910.
Nyoman Adnyana, Sosok Orangtua dan Guru
Anggota Komisi I DPRD Bali yang juga berasal dari Fraksi PDIP Made Rai Warsa mengaku kaget dengan kabar berpulangnya almarhum.
Ia menyebut, almarhum Nyoman Adnyana sendiri merupakan sosok senior yang sudah seperti orangtua, pemimpin, sekaligus guru bagi dirinya maupun para anggota dewan, khususnya para legislator muda.
Apalagi, almarhum seringkali selalu memimpin Komisi I DPRD Bali dengan gayanya yang khas, yakni pemikiran-pemikiran jernihnya.
Sehingga, Made Rai Warsa merasa kehilangan dengan berpulangnya almarhum.
"Pastinya kami sangat merasa kehilangan. Selain senior di partai, saya anggap beliau seperti bapak.
Karena bisa memimpin di komisi dengan pemikiran yang jernih," jelas Rai Warsa saat dikonfirmasi, Minggu 20 Februari 2022.
Dia menambahkan, dia berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan selalu tabah dan mengikhlaskan kepergian almarhum.
Rai Warsa dan rekannya di komisi mengaku telah mengetahui almarhum sebelumnya punya riwayat sakit jantung.
"Sebelumnya beliau memang sering bilang check up. Namun saat kunjungan kerja beberapa minggu terakhir ini sudah tidak pernah ikut.
Kalau ketemu juga jarang, karena saat sidang sekarang anggota daring dan yang luring hanya ketua komisi dan ketua fraksi saja," imbuh Rai Warsa.
Sebelumnya, Sekretaris DPRD Bali Gede Suralaga membenarkan berpulangnya Nyoman Adnyana.
Baca juga: Ketua Komisi I DPRD Bali Nyoman Adnyana Meninggal, Sempat Pesan Baju via Toko Online
Ia menyebutkan bahwa almarhum meninggal disebabkan karena penyakit jantung yang sudah lama dideritanya.
Almarhum sendiri diketahui meninggal pada pukul 17.30 Wita.
"Benar, (sakit, red) jantung," katanya, Minggu 20 Februari 2022.
Suralaga menyebut bahwa saat ini jenazah masih berada di RSUP Sanglah.
Selanjutnya, jenazah dibawa di rumah duka di Sekaan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Kamis 24 Februari 2022.
Ia juga menjelaskan, upacara nyiramin layon berlangsung Jumat 25 Februari 2022, dan upacara Ngaben direncanakan Sabtu 26 Februari 2022 mendatang.
"Untuk sementara jenazah almarhum dititip di RSUP Sanglah selanjutnya dibawa ke rumah duka.
Tepatnya di Sekaan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli hari Kamis, Jumat Nyiramin, lanjut Sabtu ngabennya Suksma," jelasnya.
Kronologi Meninggalnya Nyoman Adnyana
VIDEO Sosok Nyoman Adnyana
Suasana duka menyelimuti rumah Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adnyana di Desa Sekaan, Kintamani Bangli, Bali, Minggu 20 Februari 2022.
Sanak famili silih berganti berdatangan mengungkapkan bela sungkawa.
Nyoman Adnyana, mengembuskan napas terakhir di RSUP Sanglah, Sabtu 19 Februari 2022.
Ia meninggal akibat komplikasi penyakit jantung.
Anak pertama Adnyana, Gede Manggala Perdana Jaya mengatakan, ayahnya sebenarnya sudah 13 tahun mengalami penyakit jantung.
Namun awal dirawatnya Adnyana justru bukan akibat penyakit jantung, melainkan karena sakit gigi.
"Akhirnya pada 7 Februari beliau diantar berobat ke dokter gigi di Denpasar. Setelah giginya sudah bagus dan pulang ke Sekaan, tiba-tiba pada malam harinya jantungnya berdebar. Hingga kemudian dibawa ke RS Bali Mandara Denpasar," jelasnya.
Namun karena di RS Bali Mandara tidak ada alat pacu jantung, akhirnya Adnyana dirujuk ke RSUP Sanglah, 10 Februari.
Lanjut Angga, selama tujuh hari dirawat, kondisi Adnyana menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Namun pada hari ke delapan kondisinya kembali drop.
"Walaupun drop, bapak masih sadar. Begitupun di hari kesembilan juga masih sempat minta air jeruk dan semangka. Pada jam 11.00an Wita kondisinya menurun kembali hingga tidak sadarkan diri. Bahkan sempat tiga kali henti jantung. Akhirnya pukul 17.30 Wita, bapak mengembuskan napas terakhir," ucapnya.
Sembilan hari dirawat di RSUP Sanglah, Nyoman Adnyana sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Bahkan politikus asal Desa Sekaan itu sempat minta dibelikan baju melalui toko online.
Hal tersebut diungkapkan Gede Manggala Perdana Jaya di rumah duka, Minggu 20 Februari 2022.
Pria yang akrab disapa Angga itu mengatakan, saat kondisi ayahnya membaik, pria usia 62 tahun itu sempat melihat-lihat baju dari salah satu toko online.
"Bapak beli tiga potong saat itu," kenangnya didampingi I Made Sumandi selaku kakak Adnyana.
Pada 19 Februari pagi, Angga saat itu bergantian jaga dengan sang istri. Ia hendak mandi dan ganti pakaian.
Namun sekitar pukul 11.00 Wita, ia mendapat kabar bahwa ayahnya sudah tidak sadarkan diri.
"Saat hendak menuju rumah sakit, baju yang dipesan itu kebetulan baru sampai rumah. Saya bawa baju pesanan bapak itu, namun bapak saya sudah tidak sadar," ungkapnya.
Angga menceritakan pada 17 Februari, ayahnya punya rencana melanjutkan renovasi rumahnya di Sekaan.
Rencana itu dipaparkan secara detail kepada Angga.
"Semangat bapak untuk sembuh itu besar sekali. Harapannya saat dua hari lagi pulang, dia catat semua rencana setelah pulang dari rumah sakit. Rencana ini juga dibicarakan kepada saya, mulai dari renovasi sanggah, rumah, dan sebagainya," kenang Angga.
Sesuai petunjuk dari Sulinggih, jenazah Nyoman Adnyana rencananya diaben, Sabtu 26 Februari 2022.
Pihak keluarga menyebutkan, saat ini jenazah Adnyana masih dititip di RSUP Sanglah.
Angga mengatakan, alasan jenazah dititip agar tidak terlalu lama berada di rumah.
Jenazah dijemput untuk dibawa ke rumah duka, Kamis 24 Februari 2022.
"Kamis pagi tyang jemput. Tanggal itu juga dilaksanakan prosesi piuning ring merajan, negtegang pedagingan, ngajum lan ngadegang tetukon, merisam layon ngelantur mungah tumpang salu. Untuk prosesi ngaben dilaksanakan 26 Februari pukul 09.00 Wita di Desa Adat Sekaan. Dan 27 Februari prosesinya dilanjutkan dengan upacara meproras," sebutnya.
Kepergian Adnyana tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Terutama istri, tiga orang anak, dan empat cucunya.
Semasa hidup, kata Angga, pria 62 tahun itu dikenal sebagai pribadi yang gemar bersosialisasi.
Terbukti dari karirnya yang dipercaya sebagai Perbekel Desa Sekaan sekitar tahun 80an.
"Saat itu jabatan perbekel masih delapan tahun. Dan bapak menjabat selama dua periode, atau 16 tahun," ungkapnya.
Setelah menjabat sebagai Perbekel, karir Adnyana terus meningkat hingga pada 1999, dia terpilih sebagai anggota DPRD Bangli.
Di saat yang sama, Adnyana juga dipercaya menjabat selaku Bendesa adat Sekaan.
"Karena dipercaya oleh warga, akhirnya bapak menerima untuk menjadi Bendesa. Namun hanya satu periode saja selama lima tahun. Karena bapak tidak enak merangkap jabatan," ucapnya.
Adnyana menjadi anggota DPRD Bangli selama tiga periode.
Hingga akhirnya pada 2014, terpilih menjadi perwakilan Bangli sebagai anggota DPRD Provinsi Bali hingga saat ini.
Nyoman Adnyana merupakan anggota DPRD Bali yang sudah 2 periode menjabat dari Dapil Bangli.
Ia mengawali karirnya dengan menjadi Kepala Desa Sekaan di era Orde Baru.
Kemudian, pada awal reformasi, ia duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Bangli selama 3 periode dari 1999-2014.
Adnyana pertama kali lolos ke DPRD Bali pada Pemilu 2014 dengan memperoleh 18.012 suara, sementara Budi Utama memperoleh 29.933 suara.
Pada Pileg 2019, Adnyana kembali lolos ke DPRD Bali bersama Budi Utama.
Kasubag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan politisi asal Bangli tersebut meninggal pukul 18.52 Wita.
Dan meninggal karena sakit jantung.
Jenazahnya masih dititipkan di Forensik RSUP Sanglah, Denpasar.
Sebelumnya ia dirawat di ICU Pelayanan Jantung Terpadu RSUP Sanglah sejak 10 Februari 2022 lalu dan meninggal di Ruang ICU tersebut.
Ketika ditanya apakah beliau juga terpapar Covid-19, Dewa mengatakan, Nyoman Adnyana tidak meninggal karena Covid-19 namun karena sakit Jantung.
"Bukan Covid-19, sakit jantung beliau," tutupnya. (mer/gil/sar)