Berita Gianyar

Hormati Satgas Covid-19 Gianyar, Palebon Istri Ida Dwagung Peliatan IX Mengambil Tingkat Madya

Puri Agung Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar akan menggelar palebon untuk mendiang Anak Agung Oka Susmini,

istimewa
Sarana plebon di Puri Agung Peliatan telah dikerjakan, Rabu 23 Februari 2022 - Hormati Satgas Covid-19 Gianyar, Palebon Istri Ida Dwagung Peliatan IX Mengambil Tingkat Madya 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Puri Agung Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar akan menggelar palebon untuk mendiang Anak Agung Oka Susmini, yang merupakan istri dari Ida Dwagung Peliatan IX, Sabtu 26 Februari 2022.

Sebagai tingkatan karya atau status upacara palebon ini, pihak Puri Agung Peliatan mengambil tingkat madya (menengah).

Hal tersebut sebagai bentuk pihak puri menghormati Satgas Covid-19 yang tengah bekerja keras dalam menekan angka penyebaran Covid-19.

Data yang diterima Tribun Bali di Puri Agung Peliatan, Rabu 23 Februari 2022, diketahui bahwa Anak Agung Oka Susmini lahir 19 November 1939.

Baca juga: Jadi Garda Terdepan Penanggulangan Covid-19, Ribuan Satpam di Bali Jalani Vaksinasi Booster

Beliau merupakan istri satu-satunya dari Ida Dwagung Peliatan IX.

Diketahui Anak Agung Oka Susmini wafat, 12 Desember 2021 pukul 12.00 Wita di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Selama menantikan prosesi palebon, layon dititipkan selama beberapa bulan di sana, dan baru dipulangkan ke Puri Agung Peliatan, Minggu 20 Februari 2022.

Sebelum wafat, mendiang mengalami sejumlah penyakit.

Diawali dengan penyakit jantung, dan sudah diperiksa pertengahan 2021 lalu.

Setelah beberapa bulan di puri, tiba-tiba mendiang terkena stroke dua kali.

Satu kali di puri dan satu kali di RS. Karena stoke yang dialami cukup berat, mendiang diopname di RSUD Sanjiwani selama beberapa bulan, dari Oktober sampai mengembuskan napas terakhir 12 Desember 2021.

Pantauan di jaba Puri Agung Peliatan, Rabu 23 Februari 2022, sejumlah sarana palebon telah rampung dikerjakan.

Mulai dari Ogoh-ogoh Cupak buatan pemuda Banjar Teruna, Desa Peliatan.

Ogoh-ogoh ini nantinya, oleh Pengelingsir Puri Agung Peliatan, Ida Cekorda Gede Putra Nindia, dikatakan sebagai penunjuk arah ketika perjalanan layon (jenazah) menuju setra atau kuburan.

Selain ogoh-ogoh, ada lembu putih yang nantinya menjadi tempat layon dikremasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved