Berita Denpasar
Ogoh-ogoh Sang Sandikala Berkisah Tentang Kala Sandikala yang Bertubuh Setengah Kelelawar
Ogoh-ogoh ini berjudul Incih Sandikala yang dibuat oleh Sekaa Teruna Eka Manggala Danendra, Banjar Tengah, Kelurahan Peguyangan Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Penilaiannya dibagi selama empat hari sesuai dengan kecamatan di Denpasar.
Kamis, 24 Februari 2022 akan dilakukan penilaian untuk ST di wilayah Kecamatan Denpasar Utara.
Jumat, 25 Februari 2022, penilaian dilakukan untuk ST di wilayah Kecamatan Denpasar Timur.
Sabtu, 26 Februari 2022, penilaian dilakukan untuk ST di Kecamatan Denpasar Selatan.
Untuk teknis penilaian yakni juri langsung datang ke banjar-banjar melakukan penilaian.
Penilaian ini akan dimulai pukul 09.00 Wita, dimana juri berangkat dari Kantor MDA Kota Denpasar menuju lokasi penilaian.
Ia menambahkan, untuk perserta lomba ini syaratnya adalah satu banjar adat dengan satu ogoh-ogoh.
Untuk juri yang terlibat yakni memaksimalkan anak-anak muda serta maestro ogoh-ogoh yang pernah menjadi yang terbaik di Kota Denpasar seperti Gung Balux, Boby, Dwi Aga, Komang Indra Gases dan Guru Anom.
“Kali ini kami libatkan juri yang memang paham tentang ogoh-ogoh dan paham akan sastra. Karena karakter ogoh-ogoh banyak diambil dari sastra seperti kisah pewayangan maupun lainnya,” katanya.
Untuk ukuran ogoh-ogoh peserta minimal yakni 2 meter dan maksimal 5,5 meter.
Baca juga: Sebanyak 32 Pelanggar Masker Terjaring di Denpasar, 5 Orang Didenda Masing-masing Rp 100 Ribu
Baca juga: ARTI MIMPI Jadi Kaya Raya, Bisa Jadi Pertanda Sedang Hindari Resiko Hingga Kurang Kasih Sayang
“Bahan-bahannya menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan sesuai dengan Perda atau ketentuan yang berlaku yang sudah disampaikan oleh pemerintah,” katanya.
(*)