Berita Tabanan

Pemkab Tabanan & Pemprov Bali Cek Lokasi Warung Longsor,Kerusakan di Terowongan Diduga Jadi Penyebab

Koordinasi yang dimaksud adalah untuk mencari solusi terkait adanya warung longsor di pinggir sungai tersebut. Mengingat Jalam Gajah Mada Tabanan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa/ Dinas PUPRPKP Tabanan
Pihak Dinas PUPRPKP Tabanan mendampingi Dinas PUPRKIM Provinsi Bali mengecek lokasi sebuah warung yang tergerus longsor di Jalan Gajah Mada, Banjar Tegal Baleran, Desa Dauh Peken, Tabanan, Kamis 24 Februari 2022. 

"Kita tunggu dulu selesai DED. Jika nanti kita di Kabupaten tidak bisa, akan dicarikan lewat Pemprov Bali," ucapnya.

"Kami berharap agar ini bisa segera kita tangani karena ditakutkan kerusakan pada terowongan di bawah jalan itu melebar lagi," harapnya.

Sebelumnya, sebuah bangunan warung yang menjual keperluan upacara di Banjar Tegal Baleran, Desa Dauh Peken, Tabanan jebol, Selasa 22 Pebruari 2022.

Diduga, penyebab bangunan yang terletak di pinggir sungai ini jebol lantaran pondasi bangunannya sudah lama tergerus air.

Padahal sejatinya pemilik bangunan tersebut telah melaporkan peristiwa tersebut ke Pemkab Tabanan sejak 2 tahun lalu, namun tak digubris.

Menurut pantauan, bangunan warung yang jebol tersebut mengalami kerusakan pada bagian sisi timur atau yang dekat dengan sungai.

Selain bangunan yang memiliki tinggi sekitar 6 meter lebih itu, sebuah pura yang terletak di ujung timur utara ini juga tergerus.

Menurut pemilik bangunan, Nengah Sugita menyampaikan, bahwa kejadian jebolnya bangunan warung ini terjadi sekitar pukul 02.00 Wita Selasa 22 Februari 2022.

Pada saat itu dirinya tidak berada di rumah tersebut dan tinggal di sebelah selatan bangunan itu.

Menurutnya, pihaknya sudah sejak 3 tahun yang lalu mulai ada longsor sedikit-sedikit.

Baca juga: Bangunan Warung di Tabanan Tergerus Longsor, Perbaikan Senderan Sudah Dimohonkan Sejak 2 Tahun Lalu

Saat itu senderan sungai sudah mulai rusak dan menggerus pondasi bawah bangunaan miliknya.

Kemudian sejak 2 tahunan lalu, pihaknya memilih untuk melaporkan kondisi tersebut ke pemerintah dalam hal ini Dinas PUPRPKP Tabanan.

Ia melaporkan karena takut nantinya bangunan akan ikut jebol mengingat air terus menggerus bagian pondasi bawah.

"Sudah sejak 3 tahun yang lalu sebenarnya ada longosora sedikit-sedikit. Karena takut kemudian sejak 2 tahunan lalu saya laporkan ke pemerintah agar dapat penanganan tapi tidak ada respons," ungkapnya.

Dia menyampaikan, sejak mengetahui bahwa lokasi tersbeut berbahaya dirinya memilih untuk mengosongkan warung itu sejak 2 bulan lalu karena dirinya takut terjadi longsor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved