Berita Tabanan
Pemkab Tabanan & Pemprov Bali Cek Lokasi Warung Longsor,Kerusakan di Terowongan Diduga Jadi Penyebab
Koordinasi yang dimaksud adalah untuk mencari solusi terkait adanya warung longsor di pinggir sungai tersebut. Mengingat Jalam Gajah Mada Tabanan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas PUPRPKP Tabanan mendampingi Dinas PUPRKIM Provinsi Bali mengecek lokasi sebuah warung yang tergerus longsor di Jalan Gajah Mada, Banjar Tegal Baleran, Desa Dauh Peken, Tabanan, Kamis 24 Februari 2022.
Pemerintah mengungkapkan bahwa terowongan yang berada di bawah jalan Gajah Mada atau utara bangunan warung longsor tersebut mengalami kerusakan. Sehingga, air yang masuk dari terowongan menuju sebelah timur warung terus menggerus dan menimbulkan longsor.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Gusti Ngurah Oka Kamasan menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemrov Bali sejak Rabu 23 Pebruari 2022 kemarin.
Koordinasi yang dimaksud adalah untuk mencari solusi terkait adanya warung longsor di pinggir sungai tersebut. Mengingat Jalam Gajah Mada Tabanan tersebut merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Baca juga: Pelajar SMP Asal Badung Bobol Konter HP dan Toko Modern di Tabanan, Polisi Dalami Motifnya
"Pihak Pemrov bersama tim kami sudah datang tadi pagi untuk mengecek ke lokasi. Ternyata permasalahannya atau penyebabnya bukan kerusakan senderan sungai yang letaknya di sebelah timur TKP. Namun, ternyata setelah dicek, ada bagian pelengkung atau terowongan yang rusak sehingga airnya masuk dari sana," jelas Oka Kamasan yang saat ini masih menjabat sebagai Sekdis PUPRPKP Tabanan.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Gde Partana menjelaskan, setelah dilakukan pengecekan di lokasi, ternyata permasalahan atau penyebab dari longsornya warung tersebut bukan karena air yang masuk dari sebelah timur warung saja.
Melainkan, penyebabnya ternyata air yang masuk lewat terowongan di bawah jalan Gajah Mada.
"Jadi setelah cek ke dalam atau terowongan itu sudah ada kerusakan di bawah Jalan itu. Sehingga air yang masuk lewat terowongan itu terus menggerus bagian bawah bangunan warung tersebut," jelas Partana.
Setelah diketahui kondisi tersebut, kata dia, Pemprov Bali segera melakukan perencanaan terlebih dahulu terkait penanganan kerusakan saluran air tersebut.
"Nanti akan segera dilakukan perencanaan. Karena setelah dicek, pelengkung atau buh di bawah jalan tersebut sudah tergerus.
Kemudian air tersebut masuk menuju selatan dan menjadi penyebab longsornya bangunan warung bagian timur itu," ungkapnya.
Partana mengungkapkan, pihak Pemprov Bali akan segera membuat perencanaan dilanjutkan dengan pembuatan Detail Engineering Design (DED).
Setelah DED diselesaikan nantinya akan dicarikan anggaran yang kemungkinan akan diusulkan dalam penggunaan biaya tak terduga (BTT) Pemkab Tabanan atau Pemprov Bali.
Menurut Partana, pengerjaan perbaikan ini sepertinya akan segera ditangani mengingat kondisi pada terowongan bawah jalan tersebut sudah terus tergerus air.
Jika tidak dipercepat, akan bisa melebar terus dan berdampak ke jalan tersebut.
Baca juga: Warung dan Pura Tergerus Arus Sungai, Pemilik Bangunan Keluhkan Respons Lambat Pemkab Tabanan
"Kita tunggu dulu selesai DED. Jika nanti kita di Kabupaten tidak bisa, akan dicarikan lewat Pemprov Bali," ucapnya.
"Kami berharap agar ini bisa segera kita tangani karena ditakutkan kerusakan pada terowongan di bawah jalan itu melebar lagi," harapnya.
Sebelumnya, sebuah bangunan warung yang menjual keperluan upacara di Banjar Tegal Baleran, Desa Dauh Peken, Tabanan jebol, Selasa 22 Pebruari 2022.
Diduga, penyebab bangunan yang terletak di pinggir sungai ini jebol lantaran pondasi bangunannya sudah lama tergerus air.
Padahal sejatinya pemilik bangunan tersebut telah melaporkan peristiwa tersebut ke Pemkab Tabanan sejak 2 tahun lalu, namun tak digubris.
Menurut pantauan, bangunan warung yang jebol tersebut mengalami kerusakan pada bagian sisi timur atau yang dekat dengan sungai.
Selain bangunan yang memiliki tinggi sekitar 6 meter lebih itu, sebuah pura yang terletak di ujung timur utara ini juga tergerus.
Menurut pemilik bangunan, Nengah Sugita menyampaikan, bahwa kejadian jebolnya bangunan warung ini terjadi sekitar pukul 02.00 Wita Selasa 22 Februari 2022.
Pada saat itu dirinya tidak berada di rumah tersebut dan tinggal di sebelah selatan bangunan itu.
Menurutnya, pihaknya sudah sejak 3 tahun yang lalu mulai ada longsor sedikit-sedikit.
Baca juga: Bangunan Warung di Tabanan Tergerus Longsor, Perbaikan Senderan Sudah Dimohonkan Sejak 2 Tahun Lalu
Saat itu senderan sungai sudah mulai rusak dan menggerus pondasi bawah bangunaan miliknya.
Kemudian sejak 2 tahunan lalu, pihaknya memilih untuk melaporkan kondisi tersebut ke pemerintah dalam hal ini Dinas PUPRPKP Tabanan.
Ia melaporkan karena takut nantinya bangunan akan ikut jebol mengingat air terus menggerus bagian pondasi bawah.
"Sudah sejak 3 tahun yang lalu sebenarnya ada longosora sedikit-sedikit. Karena takut kemudian sejak 2 tahunan lalu saya laporkan ke pemerintah agar dapat penanganan tapi tidak ada respons," ungkapnya.
Dia menyampaikan, sejak mengetahui bahwa lokasi tersbeut berbahaya dirinya memilih untuk mengosongkan warung itu sejak 2 bulan lalu karena dirinya takut terjadi longsor.
Terlebih lagi pada saat hujan deras dirinya terus merasa was-was dengan kejadian longsor.
"Katanya pihak BPBD masih koordinasi dengan Dinas PU untuk penanganannya nanti," katanya sembari tak bisa menyebutkan berapa kerugian gang dialaminya, yang jelas puluhan juta rupiah.
Sugita juga mempertanyakan mengapa pihak pemerintah urung melaksanakan perbaikan.
Padahal pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut sejak 2 tahunan lalu. Jangan sampai perbaikan dilakukan ketika ada korban jiwa.
"Nah itu saya juga tidak tahu mengapa tak diperbaiki juga, apa harus nunggu korban dulu," sentilnya.(*)
Artikel lainnya di Berita Tabanan