Berita Gianyar

BREAKING NEWS: Bade Tumpang 9 Istri Ida Dwagung Peliatan IX Bergerak Menuju Setra Dalem Puri Ubud

Bade Tumpang 9 Pelebon mendiang istri Ida Dwagung Peliatan IX, Anak Agung Oka Susmini telah bergerak menuju Setra Pura Dalem Puri Ubud

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM / I NYOMAN MAHAYASA
Bade Tumpang Sembilan ketinggian 24 meter Pelebon Permaisuri dari Ida Dwagung Peliatan IX, Anak Agung Oka Susmini di Puri Agung Peliatan Ubud pada Sabtu 26 Februari 2022. 

Selama menantikan prosesi pelebon, layon dititipkan selama beberapa bulan di sana, dan baru dipulangkan ke Puri Agung Peliatan pada 20 Februari 2022.

Sebelum wafat, mendiang mengalami sejumlah penyakit. Diawali dengan penyakit jantung, dan sudah dilakukan pemeriksaan di pertengahan tahun 2021 lalu.

Setelah beberapa bulan di puri, tiba-tiba mendiang terkena stroke sebanyak dua kali. Satu kali di puri dan satu kali di rumah sakit.

Dikarenakan stroke yang dialami cukup berat, sehingga mendiang diopname di RSUD Sanjiwani selama beberapa bulan. Yakni, dari Oktober sampai menghembuskan nafas terakhir 12 Desember 2021 pukul 12.00 Wita.

Pantauan di jaba Puri Agung Peliatan, Rabu 23 Februari 2022, sejumlah sarana pelebon telah rampung dikerjakan.

Mulai dari Ogoh-ogoh Cupak buatan pemuda Banjar Teruna, Desa Peliatan. Dimana ogoh-ogoh ini nantinya, oleh Pengelingsir Puri Agung Peliatan, Ida Cekorda Gede Putra Nindia, dikatakan sebagai penunjuk arah ketika perjalanan layon (jenazah) menuju setra atau kuburan.

Selain ogoh-ogoh, terdapat juga lembu putih yang nantinya menjadi tempat layon dikremasi. Serta ada bade tumpang sembilan dengan ketinggian 24 meter, yang nantinya digunakan untuk membawa layon dari Puri Agung Peliatan sampai ke kuburan.

Baca juga: Polres Gianyar Terjunkan 124 Personel, Amankan Upacara Pelebon Istri Ida Dwagung Peliatan IX

Dalam plebon kali ini, pihak puri tidak menggunakan nagabanda. Sebab, menurur Ida Cokorda Nindia, penggunaan nagabanda hanya digunakan dalam plebon tingkat utama.

"Jika orang mengatakan plebon yang kami gelar ini besar, sebenarnya tidak. Plebon kali ini sederhana, ini tingkat madya. Dan, baru kali ini kami di Puri Agung Peliatan memgambil plebon tingkat sederhana, ini untuk menghormati Satgas Covid-19, selain itu, mendiang juga meminta agar plebonnya sederhana saja," ujar Ida Cokorda Nindia.

Saat hari H nanti, kata Ida Cokorda Nindia, akan dilakukan arak-arakan dan prosesi lainnya seperti yang telah diwariskan leluhur Puri Agung Peliatan. Seperti adanya gayot dan tarian yang berjalan kaki sampai ke kuburan. Mantan Sekda Gianyar tersebut mengatakan, semua yang terlibat dalam plebon sudah divaksin, sehingga pihaknya meyakini bahwa plebon ini aman untuk digelar.

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi upacara plebon ini supaya tetap mematuhi protokol kesehatan. Yakni memakai masker dan telah divaksin booster.

"Kami di Puri Peliatan sendiri telah divaksin booster, dan di Peliatan sendiri, Ubud pada umumnya, hampir semua masyarakat telah divaksin booster, karena itu kami meyakini plebon ini aman untuk dilakukan. Tapi untuk mengindari hal yang tak diinginkan, masyarakat yang ingin menonton diharapkan tetap memakai masker," harapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved