Kesemutan hingga Mata Kabur, Berikut Faktor Risiko dan Ciri-Ciri Terjadi Stroke
Kesemutan hingga mata Kabur, ketahui faktor risiko dan ciri-ciri terjadi stroke.
TRIBUN-BALI.COM - Kesemutan hingga mata Kabur, ketahui faktor risiko dan ciri-ciri terjadi stroke.
Stroke adalah kondisi kurangnya pasokan darah ke otak yang berkurang akibat adanya penyumbatan pembuluh darah dan pecahnya pembuluh darah.
Tanpa adanya asupan darah pada otak, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Kondisi ini dapat menyebabkan sel-sel yang terdapat pada otak berdampak dan bisa mati.
Matinya sel otak menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Baca juga: PAHAMI Gejala, Penyebab dan Pencegahan Stroke Mulai Dari Sekarang
Stroke memiliki dua tipe yaitu stroke karena penyumbatan di pembuluh darah (stroke iskemik) dan strok karena pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Dilansir TribunHealth.com, dr. Zam Zanariah, Sp.S, M.Kes memberikan penjelasannya dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
dr. Zam menjelaskan, seseorang yang terkena stroke akan mengalami gangguan yang dapat merusak pembuluh darah di otak.
Kerusakan pembuluh darah tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak lama, baik pada tipe stroke sumbatan ataupun stroke perdarahan.
Kerusakan ini bisa di bilang sebagai faktor risiko yang menyebabkan terjadinya pembuluh darah rusak.
Faktor risiko tersebut ada dua jenis yaitu faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi.
Faktor risiko yang bisa dimodifikasi adalah seseorang yang memiliki darah tinggi, kencing manis, kebiasaan merokok, kelainan jantung, obesitas, kolesterol, asam urat, dan kelainan darah.
Seseorang dengan faktor risiko tersebut bisa dilakukan intervensi dan bisa diobati, oleh karena itu disebut faktor risiko bisa dimodifikasi.
Baca juga: 5 Bahaya Hipertensi yang Harus Diwaspadai, Tingkatkan Risiko Stroke hingga Masalah Pengelihatan
Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi meliputi jenis kelamin, ras, dan suku.
Faktor risiko tesebut tidak bisa dimodifikasi kecuali adanya kelainan khusus.