KABAR BAIK, Pemerintah Siapkan Protokol dari Pandemi Covid-19 Jadi Endemi
Saat ini pemerintah sedang menyiapkan protokol untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pemerintah telah bersiap mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Saat ini pemerintah sedang menyiapkan protokol untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, hal itu didasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami dapat arahan dari Presiden (Jokowi) atas masukan menteri koordinator mengenai strategi dari pandemi jadi endemi. Kita sudah siapkan protokolnya," ujar Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (27/2/2022).
Akan tetapi, Budi tidak menyebutkan langkah seperti apa yang akan diambil dalam penyusunan protokol untuk mengubah pandemi jadi endemi di Indonesia.
Sebagai informasi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) endemi adalah penyakit yang menjangkit suatu daerah atau populasi masyarakat tertentu.
Kemunculan suatu penyakit bisa dikatakan sebagai endemi jika terjadi secara konsisten. Kondisi ini biasanya terjadi di dalam suatu populasi atau wilayah geografis tertentu. Sehingga, penyakit endemi akan selalu ada di wilayah itu dan hidup berdampingan bersama masyarakat.
Menkes Budi juga menyinggung soal arahan Jokowi yang meminta agar protokol pandemi menjadi endemi ini dilakukan secara hati-hati.
Jokowi mengimbau agar pertimbangan saintifik dan kesehatan diberlakukan secara berimbang, dengan pertimbangan dari segi sosial maupun budaya.
"Kami memahami tidak bisa hanya pertimbangan kesehatan dan saintifik yang digunakan. Arahan beliau (Jokowi) coba dibuat seimbang, jangan terlampau banyak murni pertimbangan sosial dan politik. Dengan demikian pengambilan keputusan di Indonesia baik," terang Budi.
Di sisi lain, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid, menyampaikan, bahwa indikator pengendalian pandemi Covid-19 menunjukkan kinerja yang terus membaik.
“Beberapa indikator pengendalian Covid-19 terus menunjukkan perbaikan. Ini merupakan hasil dari kerja sama kita bersama untuk dapat mengendalikan pandemi, memutus mata rantai penularan Covid-19, dan menuju era endemi Covid-19,” papar Nadia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/2/2022).
Kemudian, dia membeberkan indikator lain yang menunjukkan perbaikan adalah positivity rate yang turun menjadi 17,93 persen pada Jumat (25/2/2022), dari yang sebelumnya di posisi 19,94 persen.
Dokter Nadia berkata, pemerintah masih terus melakukan upaya untuk menekan angka kasus infeksi, di antaranya dengan mempercepat serta memperluas cakupan vaksinasi.
Kemenkes juga telah mempersingkat jarak waktu pemberian vaksin dosis ketiga atau booster, bagi lansia dan masyarakat umum di atas usia 18 tahun menjadi tiga bulan setelah mendapat vaksinasi primer.