Berita Badung
DLHK Badung Catat Ada 190 Ton Sampah Saat Hari Raya Nyepi, 600 Tenaga Kebersihan Diturunkan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten (DLHK) Badung berjibaku melakukan penanganan sampah hari raya.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten (DLHK) Badung berjibaku melakukan penanganan sampah hari raya.
Seperti halnya saat perayaan Nyepi kemarin DLHK sampai menurunkan sebanyak 600 tenaga kebersihan untuk membersihkan sampah hari raya, termasuk sampah sampah pengerupukan.
Sampah yang dikumpulkan sebanyak 190 ton dalam sehari.
Namun, sampah tersebut sudah dibuang ke TPA Tuung dan sebagian ada yang diolah di TPST Mengwi Badung.
Baca juga: Pria di Buleleng Curi Motor Sahabat Ayahnya, Sembunyi di Badung
Baca juga: Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Badung mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi
Baca juga: TERMASUK Jus Jeruk, Ini Pantangan & Minuman Terbaik Bagi Penderita Diabetes Melitus
Baca juga: Termasuk Mencegah Kanker & Meredakan Nyeri Sendi, Ini Daftar Manfaat Buah Nanas
Banyaknya sampah itu pun disebut-sebut ada peningkatan, namun tidak signifikan.
Peningkatan volume yang terjadi lantaran banyaknya sampah hari raya atau bekas upacara.
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, A.A Gede Agung Dalem tak menampik jika ada penambahan sampah hari raya.
Hanya saja jumlahnya tidak signifikan.
"Waktu hari raya pengerupukan saja banyak sampahnya, sampah hari raya kita perkirakan mencapai 190 ton dalam sehari," ujarnya saat dikonfirmasi Jumat, 4 Maret 2022.
Disebutkan pasca hari raya tidak ada sampah, mengingat sampah diambil sebelum hari raya Nyepi.
Untuk membersihkan sampah tersebut pihaknya pun sampai menurunkan 600 tenaga atau tukang sapu di jalan.
"Sore hingga petang kan ada yang menggelar pengarakan ogoh-ogoh, sampah itu malamnya sudah langsung kita bersihkan. Dari 190 ton sampah ada sebanyak 50,4 ton sampah yang dibersihkan DLHK dari hasil sapuan," ungkapnya.
Meski sudah dibersihkan saat hari raya pengerupukan, namun Birokrat asal Klungkung itu mengaku pembersihan sampah saat ngembak geni pada Jumat hari ini tetap dilakukan.
Mengingat sampah bekas pencaruan di beberapa Catuspata atau perempatan masih ada.
"Untuk sampah upacara pencaruan hari ini kita bersihkan. Bahkan tim di masing-masing wilayah sudah kami kerahkan," jelasnya sembari mengatakan, sebenarnya dalam sehari total sampah di Bandung 330 ton per hari.
Terkait dengan pengangkutan sampah, Agung Dalem mengaku dilakukan petugas seperti biasa, hanya saja truknya dipenuhi dan dibungkus jaring saat mengangkut sampah agar tidak berserakan.
Dijelaskan pengangkutan sampah dimulai sekitar pukul 05.00 Wita ratusan petugas dikerahkan untuk menangani sampah di Gumi Keris.
Bahkan ada sebanyak 40 armada yang dari pagi mengangkut sampah.
Untuk sampah yang di selatan diprioritaskan karena jaraknya terlalu jauh.
Selain 40 armada, pengangkutan sampah juga menggunakan 7 unit armroll dan 10 mobil pick up.
Sehingga pengangkutan tidak dilakukan berulang-ulang.
"Pengangkutannya dibagi menjadi dua yakni Badung Utara dan Selatan. Untuk yang Badung Selatan sampahnya pun dibuang ke TPA Suwung, dan Badung utara sampahnya dibawa ke TPST di Mengwitani," tegasnya.
Meski TPST Mengwi kini sudah dikelola pihak ketiga, namun Mantan Kabid, SDM PUPR Badung ini mengaku sampah masih dibuang ke TPA Suwung sebanyak 190 ton perhari.
Baca juga: Sekaa Teruna di Badung yang Akan Arak Ogoh-Ogoh Jalani Swab PCR Hari Ini
Baca juga: TERMASUK Jus Jeruk, Ini Pantangan & Minuman Terbaik Bagi Penderita Diabetes Melitus
Baca juga: Termasuk Mencegah Kanker & Meredakan Nyeri Sendi, Ini Daftar Manfaat Buah Nanas
"Di Mengwi sementara mampu mengolah sampah 15 ton perharinya. Namun di jimbaran kini juga sudah ada TPST dengan harapan Badung bisa mengelola sampah secara mandiri," imbuhnya.
(*)