Berita Jembrana

Pedagang Tak Mau Jual Migor Lagi, Harga Bumbu Dapur Melambung Sebelum Nyepi di Jembrana

Pedagang pasar tradisional mengeluhkan harga cabai dan bawang merah yang mulai meroket.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Arini Valentya Chusni
Ilustrasi Minyak Goreng - Pedagang Tak Mau Jual Migor Lagi, Harga Bumbu Dapur Melambung Sebelum Nyepi di Jembrana 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pedagang pasar tradisional mengeluhkan harga cabai dan bawang merah yang mulai meroket.

Selain itu, minyak goreng atau migor juga masih langka di Jembrana.

Operasi pasar tak berdampak banyak untuk warga.

Untuk bumbu dapur, kenaikan harga paling tinggi terjadi pada komoditi cabai dan bawang merah.

Baca juga: Pedagang di Jembrana Mengeluh Harga Sembako Meroket, Minyak Goreng Langka

Naiknya di atas Rp 10 ribu per kilogram.

Ini terjadi sejak sebelum perayaan Nyepi Tahun Caka 1944 kemarin.

Pantauan Tribun Bali, kenaikan harga cabai dan bawang merah terjadi di Pasar Umum Negara, yang merupakan pasar terbesar di Jembrana.

Penyebab kenaikan diduga karena gagal panen akibat cuaca ekstrem di Jawa.

Pedagang bernama Syafi’i mengatakan, harga cabai per kilogram saat ini sudah Rp 60 ribu.

Sedangkan harga bawang dari harga Rp 23 ribu, setelah hari Raya Nyepi naik menjadi Rp 32 ribu.

Cabai didapat dari Buleleng dan NTB. Sementara bawang dari Jawa.

Kata dia, pasokan berkurang drastis sedangkan permintaan tinggi.

Jadi otomatis harga cabai melambung tinggi.

“Ya pasokan jauh berkurang jadi harganya naik,” ucapnya, Minggu 6 Maret 2022.

Untuk minyak goreng masih terjadi kelangkaan di pedagang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved