Berita Bali

Turis Rusia di Bali Tak Bisa Tarik Uang Karena Rekening Diblokir: Kami Mungkin Akan Bekerja Disini

Dampak sanksi dunia dari "Operasi Militer Khusus" Rusia ke Ukraina pun semakin meluas.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Bambang Wiyono
Tribun Bali/Rizal Fanany
Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Minggu 31 Januari 2021. Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana tutup sementara mulai Senin 1 Februari 2021 hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan sementara ini untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19. 

Rifki Saldi Yanto, manajer sebuah kafe lokal, mengatakan dia telah melihat penurunan pelanggan Rusia dalam beberapa hari terakhir dan banyak sekarang membayar dengan uang tunai daripada kartu kredit.

Pemerintah AS Sebut Rusia Akan Gunakan Senjata Biologis pada Invasinya ke Ukraina

Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah jika pihaknya mendukung Ukraina soal program senjata biologi.

Bahkan, pihak Gedung Putih menuduh Moskow lah yang akan menggunakan senjata biologis tersebut dalam menyerang Ukraina.

Dilansir Tribun-Bali.com dari AFP via Kompas.com pada Kamis 10 Maret 2022 mengungkapkan jika pihak Rusia menyebarkan berita hoaks

"Kremlin dengan sengaja menyebarkan kebohongan bahwa Amerika Serikat dan Ukraina melakukan kegiatan senjata kimia dan biologi di Ukraina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.

"Rusia menciptakan dalih palsu dalam upaya membenarkan tindakan mengerikannya sendiri di Ukraina," lanjut Price.

Baca juga: VIDEO Serangan Rusia Hantam Rumah Sakit Bersalin di Mariupol Ukraina, Anak-anak Terkubur Reruntuhan

Kemudian, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, klaim itu tidak masuk akal dan "Kami juga melihat pejabat China menggemakan teori konspirasi ini."

Hal tersebut disampaikannya lewat akun Twitter pribadinya @PressSec pada 10 Maret 2022.

"Sekarang Rusia membuat klaim palsu ini ... kita semua harus waspada terhadap kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia atau biologis di Ukraina," tulisnya.

Pada 6 Maret, Kementerian Luar Negeri Rusia menulis di Twitter bahwa pasukan Rusia menemukan bukti Kyiv menghapus jejak program militer-biologis di Ukraina, yang diduga dibiayai oleh Amerika Serikat.

Price mengatakan, "Disinformasi Rusia ini benar-benar omong kosong" dan menambahkan, Rusia memiliki "rekam jejak menuduh Barat atas kejahatan yang dilakukan Rusia sendiri."

Namun, Amerika Serikat pada Selasa (8/3/2022) mengatakan, pihaknya bekerja dengan Ukraina untuk mencegah pasukan Rusia menyita bahan penelitian biologis di negara itu.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved