Berita Bangli
Hari Ini Bangli Mulai PTM Terbatas, Maksimal Hanya Boleh 4 Jam Pembelajaran
Salah satunya di SDN 2 Kawan Bangli. Hari pertama digelarnya PTM, siswa SDN 2 Kawan melaksanakan penilaian tengah semester (PTS).
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kabupaten Bangli kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Kamis (10/3).
PTM digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan tetap.
Salah satunya di SDN 2 Kawan Bangli. Hari pertama digelarnya PTM, siswa SDN 2 Kawan melaksanakan penilaian tengah semester (PTS).
Adapun pelaksanaannya, siswa dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi satu untuk kelas I, II, dan III yang dimulai pukul 07.30 Wita hingga 8.40 Wita.
Sementara sesi II, diperuntukkan bagi siswa kelas IV, V, dan VI yang dimulai pukul 9.30 Wita hingga 10.40 Wita.
Baca juga: 514 Siswa PTM Terbatas di SMPN 1 Negara, Riantori: Ini Akan Diuji Coba Selama Dua Minggu ke Depan
Baca juga: PTM Tunggu Sampai April, Disdikpora Bali dan Denpasar Belum Mau Buru-buru
Baca juga: Disdikpora Bali Belum Mau Terburu-buru Lakukan PTM Tunggu Sampai April 2022
Kepala Sekolah SDN 2 Kawan, I Gusti Made Suardana saat ditemui Kamis 10 Matet 2022 menjelaskan, alasan PTM di SDN 2 Kawan dibagi menjadi dua sesi, karena jumlah siswa yang cukup banyak. Yakni 291 orang.
Hal ini juga didukung ketersediaan ruang kelas yang cukup, sebanyak 12 kelas.
"Oleh sebab itu pelaksanaan PTM terbatas dibagi dalam dua sesi. Dan karena ini pula, satu kelas mendapat dua jam pelajaran. Sedangkan sekolah lain yang menerapkan satu sesi, maksimal empat jam pelajaran," ucapnya.
Suardana mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas ini sesuai dengan SE Disdikpora yang tertanggal 8 Maret 2022.
Pihaknya sangat bersyukur karena PTM kembali digelar setelah sebelumnya dihentikan sementara, akibat lonjakan kasus Covid-19 pada 4 Februari 2022.
"Dengan kembalinya PTM, otomatis siswa bisa belajar di sekolah. Dan dengan demikian, bisa mengurangi tugas orang tua untuk mendampingi siswa belajar," jelasnya.
Dikatakan pula, untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus Corona, pihaknya telah menerapkan beberapa aturan sesuai dengan SE Disdikpora Bangli.
Beberapa diantaranya, siswa diwajibkan mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya sebelum masuk ke ruang kelas.
Di dalam kelas siswa juga wajib mengenakan masker.
"Siswa yang sudah berada di sekolah sebelum jam masuk, akan kami tempatkan di ruang kelas tertentu untuk menghindari kerumunan. Selain itu, saat jam pulang siswa juga tidak diperbolehkan langsung keluar kelas. Nanti dari wali kelas yang menginformasikan melalui grup Whatsapp, agar dijemput oleh orang tuanya. Kalau sudah dijemput, baru siswa keluar kelas," ujarnya.