Human Interest Story

KISAH Kadek Mega, Perajin Lengis Tandusan di Bangli Mampu Sekolahkan Anak Hingga S2

Pria asal Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Bangli itu telah memulai usaha ini sejak 22 tahun lalu bersama sang istri Luh Putu Sri Utami Dewi

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Kadek Mega saat mengupas kulit kelapa. Rabu (16/3/2022) 

Kadek Mega lanjut menjelaskan, proses pembuatan lengis tandusan membutuhkan waktu sekitar 11 jam.

Mula-mula pihaknya menyisihkan kulit kelapa dan menyisakan batok kelapanya saja.

Setelah itu, batok kelapa dibelah untuk dihilangkan airnya, lalu mencongkel isi kelapa.

Seluruh isi kelapa yang sudah dicongkel kemudian dibersihkan dengan air. Kali ini giliran sang istri Luh Putu Sri Utami Dewi yang mengerjakan.

Setelah semua bersih, satu demi satu kelapa dimasukkan dalam mesin parut.

Selanjutnya hasil parutan kelapa diberi air, untuk diambil santannya. Kemudian santan yang telah terkumpul direbus menggunakan kompor kayu bakar.

"Penggunaan kayu bakar untuk merebus santan lebih hemat biaya daripada menggunakan kompor gas. Selain itu apinya juga lebih besar, sehingga waktu yang dibutukan merebus santan lebih cepat," ucap Sri.

Ia mengakui proses merebus santan ini adalah yang paling lama. Karena membutuhkan waktu selama empat jam. Setelah proses merebus, selanjutnya didinginkan untuk diambil minyaknya.

 "Nah setelah minyaknya diambil, kemudian digoreng lagi biar hasilnya jernih dan lebih enak," kata dia.

Banyak Peminat, Minim Bahan Baku.

Peminat minyak tandusan tergolong banyak. Kadek Mega biasanya menjual ke pasar hingga rumah makan.

Baca juga: Jelang Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Polres Bangli Berlakukan Pengalihan Arus

Minyak tandusan dijual dengan harga Rp 20 ribu per botol untuk umum, dan Rp 18 ribu hingga 19 ribu per botol untuk pedagang.

Walaupun banyak peminat, Kadek Mega mengaku tidak bisa memenuhi permintaan pasar.

Hal ini dikarenakan cukup sulit mencari kelapa yang sudah tua.

Adapun harga yang ditawarkan padanya juga variatif. Mulai dari Rp 4 ribu hingga 7 ribu per butir.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved