Berita Gianyar
Tak Ada Anggaran, 1.237 Proposal Hibah Bansos Numpuk di Kesra Gianyar
Sebanyak 1.237 proposal hibah bantuan sosial (bansos) dalam bentuk bangunan fisik, seperti pelinggih, wantilan dan sebagainya numpuk di Kesra Pemkab
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sebanyak 1.237 proposal hibah bantuan sosial (bansos) dalam bentuk bangunan fisik, seperti pelinggih, wantilan dan sebagainya numpuk di Kesra Pemkab Gianyar.
Ribuan proposal tersebut nasibnya belum jelas.
Sebab saat ini Pemerintah Kabupaten Gianyar belum memiliki anggaran segar.
Di mana anggaran saat ini hanya untuk berjalannya pemerintahan termasuk insentif Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca juga: Keluarga Suweta Tolak Hasil Rekonstruksi, Kapolsek Gianyar Sebut Penolakan Tak Berdasar
Berdasarkan data dihimpun di Kesra Pemkah Gianyar, Kamis 17 Maret 2022, saat ini jumlah proposal 'parkir' di sana sebanyak 1.237 proposal.
Jumlah tersebut murupakan proposal sejak tahun 2021 hingga tahun ini.
Proposal tersebut masuk dari Dinas Pekerjaan Umum Gianyar, Dinas Kebudayaan Gianyar dan sebagainya.
Di mana proposal tersebut mulai dari bangunan hingga piranti kesenian.
Bupati Gianyar, Made Mahayastra saat dikonfirmasi terkait pencairan bansos tersebut mengatakan, bahwa bansos merupakan belanja kedua setelah belanja wajib.
Karena itu, di tengah lesunya ekonomi, untuk saat ini pihaknya masih memprioritaskan belanja wajib pemerintahan, agar pemerintahan tetap berjalan. Selain itu, saat ini pihaknya juga masih berusaha agar pencairan insentif bisa lancar.
Seperti, insentif bendesa, sulinggih, dan kelian adat, ADD ( Alokadi Dana Desa) dan tambahan penghasilan pegawai (TPP) ASN Pemkab Gianyar. Dimana diketahui bahwa sejak tahun 2021 lalu pencairannya tersendat-sendat.
Baca juga: VIRAL Kecelakaan Maut di Batubulan Gianyar, Rupanya Korban Hanya Alami Luka Ringan
"Bansos kan belanja kedua setelah belanja wajib. Bansos pelinggih itu belum ada yang dibayarkan. Kita masih bayar (prioritaskan) insentif bendesa, sulinggih, pemangku, kelian adat, pekaseh, ADD, TPP, itu kita utamakan," ujar Mahayastra saat ditemui di depan Kantor Bupati.
Baca juga: KADEK Bikin Resah, Pelaku Begal Payudara di 17 TKP Wilayah Gianyar dan Denpasar Dibekuk Polisi
Selain hibah bansos untuk bangunan fisik, banyak juga masyarakat yang mengharapkan bansos dalam bentuk dana ngaben kolektif.
Di mana saat situasi normal, hal tersebut rutin diberikan. Terkait bantuan ngaben ini, Mahayastra mengatakan, bantuan tersebut masih menunggu perkembangan kondisi keuangan daerah.
"Biasanya dianggarkan di APBD Perubahan. Ngaben yang biasanya dilakukan pada bulan Juli-Agustus dibayarkan bulan Desember, jika situasi ekonomi membaik nanti bisa dianggarkan di APBD Perubahan. Silahkan ngaben dulu, nanti ajukan bantuannya bisa diurus setelah Ngaben, itu bisa," jelasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar