Pupuk Indonesia Dukung Konservasi & Pemuliaan Air di Bali untuk G20 Melalui Sastra Saraswati Sewana

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung kegiatan konservasi lingkungan dan pemuliaan air di Bali guna mendukung transisi energu sebagaimana agenda pemerintah dalam acara KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20.

Perusahaan Persero tersebut terlibat melalui Yayasan Puri Kauhan Ubud yang menyelenggarakan kegiatan Sastra Saraswati Sewana 2022 di Kintamani, Bangli, Rabu 16 Maret 2022.

Dengan mengangkat tema “Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara” kegiatan tersebut memaknai air sebagai sumber kehidupan dan penyembuh peradaban .

Dukungan Pupuk Indonesia dikatakannya sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam ajang G20 yang mana Indonesia menekankan pada tiga topik utama sebagai konvergensi isu yaitu, kesehatan, ekonomi digital dan transisi energi.

"Dukungan Pupuk Indonesia dalam kegiatan konservasi lingkungan dan pemuliaan air juga merupakan aksi nyata perusahaan mendukung agenda pemerintah dalam acara G20, yaitu transisi energi," terang Direktur SDM, Tata Kelola, dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan kepada Tribun Bali, Kamis 17 Maret 2022.

Baca juga: PROMO JSM Richeese Factory 18-20 Maret 2022, Promo Bundling 2l Hingga Re-usable Bag Gratis

Baca juga: DAFTAR Promo JSM Alfamart 18 Maret 2022, Marjan Rp17.900, Rexona Rp13.500 Ada Produk Beli 2 Gratis 1

Tina menjelaskan bahwa kegiatan Sastra Saraswati Sewana 2022 juga bertujuan membangkitkan kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat Bali untuk melakukan lebih banyak aksi-aksi nyata untuk konservasi lingkungan dan pemuliaan air dengan konsep Nyegara Gunung.

Kegiatan sastra saraswati sewana 2022 mengambil lokasi kegiatan utama di sepanjang aliran sungai Oos. Dari Batur sebagai hulu, sungai Oos-Ubud, di tengah serta Hilir disekitar Masceti. 

"Kegiatan yang dilakukan fokus pada upaya-upaya untuk membangkitkan kepedulian dan kesadaran masyarakat agar mau melakukan aksi-aksi nyata penyelamatan lingkungan dengan pendekatan budaya. Lalu titik pusat kegiatan ada di tiga tempat, yaitu, Hulu-Batur, Tengah-Ubud, Hilir-Masceti atau Gianyar," papar dia.

Bali sebagai sebuah provinsi yang juga pulau tersendiri, menurut dia, sangat perlu untuk menjaga dan memastikan kelestarian sumber-sumber air, karena kehidupan masyarakat sangat tergantung pada sumber air tersebut. 

Ada 4 danau utama di Bali, yaitu Danau Batur, Beratan, Buyan dan Tamblingan. 

Keempat danau tersebut memiliki kekhasan dengan fungsi penting, dan sangat lekat dengan kehidupan dan budaya masyarakat. 

"Danau-danau di Bali adalah tipe danau vulkanik tertutup, sehingga semua beban yang masuk akan terakumulasi dan semakin sulit terpurifikasi atau ternetralkan," kata dia 

Sementara itu, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana menyatakan, kegiatan pemuliaan air Nyegara Gunung dimulai di kawasan hulu Tukad Oos yang meliputi empat agenda aksi.

Baca juga: Peruntungan Zodiak 19 Maret 2022, Gemini Menarik Diri dari Kewajiban Sosial, Taurus Cobalah Ramah

Baca juga: Joe Biden Sebut Vladimir Putin Penjahat Perang, Dipastikan Tak Akan Dimaafkan

"Penanaman 25.000 pohon di 15 desa di kawasan inti Global Geopark Batur dan kawasan Alas Kekeran di TWA Gunung Batur, pembangunan Sistem Pengelolaan Sampah Sirkular Pura Ulun Danu Batur, kampanye pemuliaan dan pelestarian Danau Batur, serta perawatan sumber-sumber mata air di kawasan hulu (Batur dan Payangan)," jabarnya.

Adapun dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Alue Dohong, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Sekda Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, serta seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Bangli. (*)