Berita Bali

Saraswati Segera Datang, Jangan Lupa Siapkan Sarana Upakaranya

Sabtu 26 Maret 2022 atau Saniscara Umanis Wuku Watugunung, adalah hari bertepatan dengan hari suci Saraswati

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Putu Supartika
Seorang pamedek sedang menghaturkan canang pada Hari Raya Saraswati di Pura Jagatnata Denpasar, Sabtu 7 Desember 2019. Saraswati Segera Datang, Jangan Lupa Siapkan Sarana Upakaranya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saraswati Segera Datang, Jangan Lupa Siapkan Sarana Upakaranya.

Sabtu 26 Maret 2022 atau Saniscara Umanis Wuku Watugunung, adalah hari bertepatan dengan hari suci Saraswati.

Hari suci yang diperingati enam bulan sekali ini, merupakan salah satu hari suci yang dinanti-nantikan umat Hindu di Indonesia, khususnya juga di Bali.

Sebab merupakan pemujaan ke hadapan Dewi Saraswati, sebagai perlambang ilmu pengetahuan. 

Dalam kitab Sundarigama, disebutkan bahwa sesajen paling nista terdiri atas suci, peras, daksina, penek, ajuman, sasayut saraswati, sagara gunung, parangkatan putih kuning, canang wangi-wangi, daging itik, daksina palinggihan Saraswati, kembang pahes, sekar cane, canang yasa, dan perlengkapan lainnya.

Baca juga: Lahir Rabu Pon Watugunung, Umur 84 Tahun, Banyak Hidup Senang?

Kemudian seluruh pustaka yang menggunakan aksara, sebagai tempat bersemayam Dewi Saraswati dibuatkan sesajen. 

Serta dipuja dengan bunga harum, dimohonkan air suci kehadapan Dewa Matahari.

Umat diperkenankan melakukan pemujaan atas kebesaran dan kemuliaan Bhatari Saraswati.

Disebutkan pula upacara pemujaan Bhatari Saraswati yang tergolong utama, adalah jenis upacara yang menggunakan sarana upakara berupa sanggar tutwan, suci muka 2, daksina agung sarwa 4, catur rebah, ardhanareswari dewi.

Lengkap sesuai dengan tata aturan sesajen catur, lalu memakai penek satu parangbakat dan penek kuning satu parangbakat, serta daging serba suci.

Kemudian sesajen untuk di bawah ditujukan kepada bhuta kala.

Terdiri atas pabangkit satu soroh, daging itik, sasayut 7 swahan, prayascita lwih, dilengkapi dengan pangambean agung alit, tumpeng guru satu buah, daging itik putih jambul.

Semua sesajen ini dipersembahkan kepada Dewi Saraswati.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved