Berita Buleleng

Damkar Buleleng Usul Penambahan Pos di Tejakula dan Gerokgak, Ini Alasannya

Namun kegiatan inseminasi buatan, ungkap Cantyana, saat ini lebih cenderung dilakukan di Puskeswan.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Kepala Bidang Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Buleleng, I Ketut Cantyana ditemui Kamis (24/3/2022) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng mengusulkan penambahan pos damkar, untuk di wilayah Kecamatan Tejakula dan Kecamatan Seririt.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan respons penanganan kebakaran di dua wilayah tersebut, sesuai dengan waktu standar operasional prosedur.

Kepala Bidang Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Buleleng, I Ketut Cantyana ditemui Kamis (24/3/2022) mengatakan, dua pos damkar tersebut akan dibangun dengan memanfaatkan gedung inseminasi buatan milik Pemprov Bali, yang ada di wilayah Kecamatan Tejakula dan Kecamatan Seririt.

Gedung itu sebelumnya dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian Buleleng.

Baca juga: Pasar Banyuasri Sumbang PAD Buleleng Rp 1 Miliar Lebih

Namun kegiatan inseminasi buatan, ungkap Cantyana, saat ini lebih cenderung dilakukan di Puskeswan.

Sehingga pihaknya pun mengusulkan agar gedung tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihaknya untuk penambahan pos damkar.

Hasilnya, Pemprov Bali, imbuh Cantyana, baru menyetujui satu usulan, yakni yang di wilayah Kecamatan Tejakula.

Gedung itu pun dapat dimanfaatkan oleh pihaknya mulai 2023 mendatang.

Pos damkar wilayah Kecamatan Tejakula itu nantinya akan diisi satu unit mobil damkar, serta enam orang petugas.

Sementara usulan di Kecamatan Seririt, saat ini masih dalam tahap penjajakan.

"Namun kami berharap yang di Kecamatan Seririt itu juga bisa kami gunakan pada 2023 bersamaan dengan pos di Kecamatan Tejakula," terangnya. 

Cantyana menyebut, penambahan pos damkar ini dilakukan untuk meningkatkan respons penanganan kebakaran.

Dimana berdasarkan standar, respon time minimal dilakukan selama 15 menit.

Terdiri dari lima menit waktu untuk persiapan pasca menerima laporan kejadian, lima menit untuk menuju ke lokasi kejadian, serta lima menit untuk memasang alat penindakan.

Baca juga: Ganti Sertifikat Tanda Tangan Elektronik, Layanan Dokumen Kependudukan di Buleleng Ditutup Sementara

"Cara biar cepat ya memang harus membentuk pos damkar ini. Mengingat selama ini kami baru punya tiga pos damkar, yakni Pos Induk, Pos Kecamatan Kubutambahan dan Pos Kecamatan Seririt.

Apabila terjadi kebakaran di Buleleng Timur, di-back up dari Pos Kubutambahan, kalau Buleleng Barat di-back up Pos Seririt," katanya.

Cantyana pun tidak memungkiri, pos damkar idealnya memang tersedia di masing-masing kecamatan.

Namun saat ini penambahan pos baru dapat diusulkan oleh pihaknya untuk di Kecamatan Tejakula dan Seririt.

Sementara untuk penambahan pos di Kecamatan lain, seperti Busungbiu, Banjar, Sawan dan Sukasada, akan dilakukan secara bertahap.

"Kami mengusulkan Kecamatan Tejakula dan Gerokgak dulu, karena itu ujungnya dari Buleleng, agar penanganan kebakaran dapat cepat dilakukan.

Untuk Busungbiu nanti akan kami usulkan di daerah atas. Sawan rencananya di daerah Desa Bebetin.

Kalau Sukasada mungkin daerah Desa Pancasari. Banjar bisa di wilayah pariwisata antara Lovina, Kaliasem atau Kalibukbuk," tutupnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved