Usaha Kacang Goreng di Klungkung Saat Minyak Mahal, Yasmini Terpaksa Naikkan Harga

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Asap tampak mengepul dari pembuatan kacang goreng milik I Wayan Yasmini di Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali.

Meskipun harga minyak goreng melambung, UMKM itu tetap berproduksi.

Imbasnya, harga kacang goreng terpaksa naik.

Beberapa pekerja mulai sibuk mengolah kacang goreng di kediaman I Wayan Yasmini.

Baca juga: Kisah Balita Makan Kertas hingga Sandal di Bekasi, Jika Dilarang Langsung Mengamuk

Tempat usahanya itu sudah lama tidak beroperasi, akibat sepinya order dampak dari pandemi Covid-19.

"Saya baru saja mulai buka hari ini (kemarin, Red). Sudah tidak produksi sejak pandemi karena sepi order," ungkap Yasmini, Rabu 23 Maret 2022.

Usahanya kembali menggeliat, setelah mulai masuknya orderan karena menjelang Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

Hanya saja saat mulai produksi, justru harga minyak goreng mahal.

Saat ini harga minyak curah di pasaran mencapai Rp 15.500 per liter.

Padahal sebelumnya harga Rp 13.000 sudah termasuk mahal.

"Saya beruntung bisa mendapatkan minyak goreng curah, karena saya dulu penjual minyak. Tapi memang saat ini harga minyak goreng mahal," ungkapnya.

Kondisi ini membuatnya terpaksa menaikkan harga kacang goreng yang dijual.

Jika sebelumnya harga kacang goreng kapri ia jual Rp 200 ribu per kemasan 5 kg, saat ini harganya Rp 240 ribu per kemasan 5 kg.

Baca juga: Kisah Tut Jepun Sukses Bisnis Kuliner di Jembrana, Putus Sekolah dan Gagal Jadi Perbekel

"Mau bagaimana lagi, terpaksa naikkan harga. Kanggoin juga sedikit-sedikit cari untung," jelasnya.

Yasmini mengatakan, kacang yang ia produksi kebanyakan dipasarkan ke wilayah Jawa.

Sementara untuk pasar lokal, jumlahnya biasanya sedikit.

"Kalau ke lokal misal ke Pasar Galiran biasanya sedikit permintaannya. Justru banyak dari wilayah Jawa, apalagi jelang bulan puasa seperti saat ini. Ini sudah ada order lebih dari 300 kg," ungkapnya. (eka mita suputra)

Kumpulan Artikel Klungkung