Berita Denpasar

2.000-an Buku di Perpus Desa Sumerta Kelod Diupacarai Saat Saraswati, Punya Koleksi Paling Banyak

Bertepatan dengan Hari Raya Saraswati, pada Sabtu 26 Maret 2022 digelar upacara di perpustakaan Sabha Widya Sradha Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.

Tribun Bali/Putu Supartika
Proses mengupacarai buku di Perpustakaan Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Sabtu 26 Maret 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bertepatan dengan Hari Raya Saraswati, pada Sabtu 26 Maret 2022 digelar upacara di perpustakaan Sabha Widya Sradha Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.

Di mana, dihaturkan banten Saraswati untuk koleksi buku yang ada di perpustakaan yang berlokasi di Jalan Drupadi depan SMKN 4 Denpasar.

Koordinator Perpustakaan Sabha Widya Sradha, I Wayan Wira Adnyana mengatakan setiap perayaan Saraswati memang selalu digelar perayaan di perpustakaan ini.

Baca juga: Denpasar Mulai Buka Ruang Publik yang Sempat Ditutup, Kapasitas 75 Persen

Apalagi bertepatan dengan odalan di Kantor Desa Sumerta Kelod.

Adnyana mengatakan, jumlah koleksi buku di perpustakaan ini hampir 2.000-an.

"Perpustakaan ini sudah ada sejak tahun 2016. Ini bermula dari pojok baca dan akhirnya tahun 2020 kemarin kami membentuk pengurus untuk mengelola perpustakaan ini," kata Adnyana.

Ia mengatakan buku ini berasal dari sumbangan masyarakat dan juga bantuan dari Dinas atau instansi terkait serta beberapa dari APBDes.

Pihaknya juga membuat bank buku bagi masyarakat yang menyumbang buku.

Baca juga: Tak Ada Pembatasan Persembahyangan Saraswati di Pura Jagatnatha Denpasar, Pemedek Wajib Prokes

"Lewat bank buku ini masyarakat bisa menyumbang buku, nanti buku ini dipilah dan diletakkan di rak yang sesuai," katanya.

"Ada saja masyarakat yang menyumbang. Buku sumbangan kemudian kami sortir dan berikan nomor dan kami tata di rak buku," imbuhnya.

Selain itu, perpustakaan ini juga dimanfaatkan oleh siswa untuk sharing.

Perpustakaan ini juga menjadi salah satu perpustakaan desa dengan koleksi buku paling banyak di Denpasar.

Perbekel Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana mengatakan sebelum Covid-19, kunjungan ke perpustakaan ini cukup banyak, dalam sehari bisa sampai 20 orang yang kebanyakan dari siswa.

Baca juga: Kerap Terjadi Perbedaan Data, Dewan Denpasar Minta PUPR Update Data Jalan

Saat pandemi Covid-19 perpustakaannya sempat ditutup, yang kemudian dibuka kembali dikarenakan banyak siswa yang ingin mencari referensi membuat tugas.

Setelah dibuka kembali, siswa pun datang ke sana bahkan mereka juga membuat tugas di perpustakaan ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved