Berita Klungkung
Warga Tetap Khusyuk Banyu Pinaruh Meski Pantai Watu Klotok Klungkung Dipenuhi Sampah
Warga Tetap Khusyuk Banyu Pinaruh Meski Pantai Watu Klotok Klungkung Dipenuhi Sampah
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Warga Tetap Khusyuk Banyu Pinaruh Meski Pantai Watu Klotok Klungkung Dipenuhi Sampah
Ratusan warga memadati Pantai Watu Klotok Klungkung untuk menggelar ritual Banyu Pinaruh, Minggu 27 Maret 2022.
Persembahyangan tetap khusyuk dilakukan oleh warga, walau saat itu Pantai Watu Klotok sangat kotor karena dipenuhi sampah.
Sampah kiriman tampak mengotori pesisir Pantai Watu Klotok, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu 27 Maret 2022.
Sampah kiriman mulai kayu sampai sampah pelastik berserakan di pesisir pantai, tepatnya di sisi selatan Pura Watu Klotok.
Baca juga: Warga Melukat di Pantai Watu Klotok, Diawasi Ketat Satgas Covid-19 Klungkung
Hal ini tentu mengurangi kenyamanan warga yang hendak melakukan persembahyangan Banyu Pinaruh.
"Pantainya kotor sekali, padahal mau sembahyang," ungkap seorang warga asal Desa Gelgel, Klungkung, Yuni, Minggu 27 Maret 2022.
Meskipun demikian, warga tampak tetap khusyuk untuk melakukan persembahyangan Banyu Pinaruh.
Mereka tidak mempedulikan sampah yang berserakan di sekitarnya.
Warga juga memaklumi kondisi itu, karena sampah yang berserakan itu sebagian besar merupakan sampah kiriman.
"Ini sampah karena faktor alam, sampah kiriman yang terbawa ombak sampai ke sini. Tapi sebaiknya aksi bersih-bersih pantai bisa lebih sering lagi.
Kalau dibiarkan, nanti sampah ini bisa semakin menumpuk dan mengotori pantai. Apalagi Pantai Watu Klotok ini menjadi lokasi warga untuk melasti ataupun banyu pinaruh," jelasnya.
Pantai Watu Klotok selama ini menjadi salah satu tujuan utama bagi warga untuk melaksanakan ritual Banyu Pinaruh ataupun melasti.
Baca juga: Apa yang Dilaksanakan Saat Banyu Pinaruh? Berikut Penjelasannya
Terlebih di pantai ini juga berdiri Pura Watu Klotok, yang merupakan salah satu Pura Kahyangan jagat di Bali, sehingga kebersihan dan kesuciannya harus selalu dijaga.
"Pura Watu Klotok ini kan kahyangan jagat, lingkungannya baik pura maupun pantai yang kerap menjadi lokasi melasti dan banyu pinaruh ini harus tetap dijaga kesucian dan kebersihannya.
Ini tanggung jawab kita bersama sebagai umat," jelas warga lainnya, Ketut Ardana.
(*)