Berita Bali

Pengusaha Pariwisata Kekurangan Dana, Anggota Komisi VI DPR RI Minta Bank Himbara Bantu Suntik Modal

Pengusaha Pariwisata Kekurangan Dana, Anggota Komisi VI DPR RI Minta Bank Himbara Bantu Suntik Modal

Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Istimewa
Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta. Pengusaha Pariwisata Kekurangan Dana, Anggota Komisi VI DPR RI Minta Bank Himbara Bantu Suntik Modal 

TRIBUN-BALI.COM, BALI - Pengusaha Pariwisata Kekurangan Dana, Anggota Komisi VI DPR RI Minta Bank Himbara Bantu Suntik Modal.

Kondisi perekonomian Bali benar-benar terpuruk selama dua tahun belakangan ini lantaran hantaman pandemi Covid-19.

Salah satu sektor utama penyokong perekonomian Bali, yakni pariwisata benar-benar tidak bisa berkutik tak bergerak.

Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi minus lebih dari 9 persen.

Kondisi ini sendiri menurut Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta membuat banyak para pengusaha pariwisata Bali kehabisan modal dan banyak yang bangkrut

Menurutnya, banyak pengusaha pariwisata di Bali yang menghubungi dirinya terkait kendala pengusaha pariwisata Bali yang memerlukan tambahan modal dalam upaya pemulihan ekonomi pariwisata Bali.

Parta mengatakan berbagai kebijakan pemerintah sudah dilakukan, diantaranya membebaskan karantina dan bebas rapid test pada setiap kedatangan wisatawan ke Bali. 

Kebijakan tersebut membuat wisatawan nusantara terus berdatangan termasuk wisatawan asing. 

Sayangnya, bagi pengusaha pariwisata telah kehabisan modal untuk bertahan selama dua tahun dan banyak yang mengalami kebangkrutan. 

"Saya banyak dihubungi oleh para pengusaha akomodasi pariwisata lokal berkaitan dengan kendala tambahan kredit di bank pemerintah. Dalam rapat dengar pendapat dengan dirut bank-bank Himbara, Bank BRI, Mandiri, Bank BNI, dan BTN supaya diberikan penambahan kredit dan kemudahan," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis 31 Maret 2022.

Ia juga mengatakan, di awal Covid-19 mereka mengajukan program restrukturusasi 3 - 6 bulan, tapi ternyata Covid-19 berjalan lebih dari 2 tahun.

Setelah 2 tahun lebih Covid-19, hotel, restoran, dan akomodasi pariwisata tutup dan sekarang mau bangkit kembali seiring wisatawan nusantara maupun internasional terus berdatangan ke Bali.

Sementata para pelaku usaha di Bali sedang mengalami kendala permodalan untuk me-recovery usahanya, mereka punya jaminan, opportunity juga ada karena wisatawan mulai datang.

Namun sayangnya pihak bank Himbara tidak responsif karena masih menggunakan syarat kredit ketika suasana normal.

Padahal kondisi Bali tidak normal, penanganannya harus ekstra, jangan standar.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved