Konflik Rusia vs Ukraina

KISAH PENEMBAKAN Bucha: Rusia Disebut Tembak Warga Sipil Membabi Buta Keluar Rumah Sebuah Pertaruhan

Kisah kekejaman tentara Rusia yang membombardir peluru ke arah warga sipil di Kota Bucha Barat Laut Kyiv, Ukraina.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
AFP / RONALDO SCHEMIDT
Presiden Volodymyr Zelensky (kedua dari kiri) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibu kota Ukraina, Kyiv, pada 4 April 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022, kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv , di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. 

Mereka terpaksa membunuh laki-laki dewasa dan memperkosa perempuan sebagai satu-satunya cara untuk "menekan perlawanan dan mencapai gangguan saraf kolektif", katanya.

“(tu) penghancuran fisik dan psikologis dari keinginan untuk melawan,” kata Kushch.

Bagi banyak orang di Barat, pembunuhan Bucha menjadi peringatan, kesempatan pertama untuk melihat cakupan pembunuhan massal warga sipil yang merupakan kejahatan perang – atau bahkan genosida.

“Dunia tidak bisa ditipu lagi; sorotan ada pada Putin dan pasukannya,” Ivar Dale, penasihat kebijakan senior Komite Helsinki Norwegia, pengawas hak asasi manusia, mengatakan kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan dia mengunjungi Bucha saat tinggal di Ukraina – dan melihat bahwa “tingkat kejahatan hampir tidak dapat dipahami”.

Baca juga: AS Siap Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina,Jika Rusia Gunakan Senjata Biologis Pemusnah Massal

“Kami menuntut penyelidikan internasional yang menyeluruh dan kami menuntut keadilan bagi para korban kejahatan perang ini,” katanya.

Lima hari setelah pembebasannya, Bucha masih belum aman – dan tidak memiliki pasokan listrik, air atau gas.

“Baru saja, kurang dari setengah jam yang lalu, ada goncangan yang begitu kuat hingga rumah saya melompat. Tapi di mana meledak – saya tidak tahu, mungkin, sebuah rudal [jelajah] terbang,” kata Matsenko, Senin.

“Sesuatu meledak, sangat kuat, tetapi hanya sekali.”(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved