Berita Denpasar
BREAKING NEWS Home Industri Cookies Mengandung Narkoba di Denpasar Terungkap
Polresta Denpasar berhasil mengungkap rumah industri (home industri) pembuatan kue cookies yang mengandung narkotika, Rabu 6 April 2022.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI, DENPASAR - Sat Resnarkoba Polresta Denpasar berhasil mengungkap rumah industri (home industri) pembuatan kue cookies yang mengandung narkotika, Rabu 6 April 2022.
Pengungkapan dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Kompol Losa Lusiano Araujo bersama anggota dan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali.
Hasilnya, ada belasan kue mengandung narkoba yang didapatkan petugas kepolisian dan petugas BNN di salah satu rumah di Jalan Ida Bagus Oka, Gang Pasa Tempo, Nomor 9, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Hal itupun disampaikan Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas saat jumpa pers di TKP pengungkapan home industri pada Rabu 6 April 2022 siang.
"Jadi hari ini kami berhasil mengungkap kasus narkoba, dimana yang bersangkutan membuat narkoba yang dicampur membentuk kue kukis. Jadi tersangka ini, membuat home industri lah. Dimana kukis itu mengandung narkotika golongan satu," ujar AKBP Bambang Yugo Pamungkas.

Baca juga: KPA Kota Denpasar Gelar Orientasi Kader Desa Peduli AIDS dan Narkoba
Baca juga: Pemecatan Kelian Tunggu Putusan Inkrah, Kadus Tigaron Terlibat Sindikat Peredaran Narkoba di Bali
Baca juga: Butuh Ongkos Pulang, Nekat Jadi Tukang Tempel Narkoba di Denpasar, Aditya Dituntut 8 Tahun Penjara
Lebih lanjut pengungkapan kasus ini masih ia kembangkan lebih lanjut, namun untuk barang bukti yang berhasil ditemukan dari tangan tersangka bernama Emanuel Chaesar Bagaskara 24 tahun.
AKBP Bambang Yugo mengatakan barang bukti yang 19 potong kue kukis dengan berat 2,9 gram, satu plastik berisi serbuk kuning dengan berat 14,9 gram, serbuk cream 1,6 gram, timbangan elektrik, kompor gas, gelas, sendok satu buah botol liquid vape, korek api gas dan handphone.
"Untuk kasus ini masih kita kembangkan lebih lanjut. Untuk kasus ini sendiri sudah dari 1 April 2022 kita dapatkan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat di Kabupaten Gianyar, Bali tengah diresahkan akibat adanya orang tak dikenal, yang memberikan jajanan para siswa diduga modus penculikan anak dan membahayakan keselamatan anak.
Dimana hal tersebut terjadi di sejumlah sekolah. Yakni, SMPN 3 Gianyar, SMPN 1 Gianyar.
Dan, terduga pelaku akhirnya berhasil diamankan saat beraksi di SMPN 1 Ubud, Rabu 6 April 2022.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan uji lab terhadap jajanan tersebut.
Sebab ada anak yang melapor pasca memakan jajanan tersebut, mereka mengalami pusing.
Namun ada juga anak yang tak merasakan efek apapun.
Kapolsek Gianyar, Kompol I Putu Gede Putra Astawa pun telah mendatangi sekolah di wilayah hukumnya, yang siswanya mengalami hal serupa.
Satu di antaranya, SMPN 1 Gianyar.
Di sekolah ini, ada 15 orang siswa yang menerima jajanan dari orang tak dikenal tersebut.
Dari total tersebut, sebanyak enam orang tak mengalami gejala apapun.
Sementara yang lainnya mengaku pusing.
Baca juga: Bupati Klungkung Suwirta Menjadi Narasumber Rakor Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
Surya, siswa SMPN 1 Gianyar menceritakan krologis saat ia dan teman-temannya menerima jajanan tersebut.
Kata dia, pada Selasa 5 April 2022 siang, ia sedang berkumpul dengan teman-temannya menunggu jemputan.
Tiba-tiba, datang dua orang tak dikenal mendekati mereka.
Sebelum memberikan jajan, orang tersebut bercerita tentang orang kaya di dunia.
"Dia datang, lalu bercerita tentang orang-orang kaya seperti Bill Gate. Dikasi jajanan, lalu saya makan, cuma sedikit. Saya tidak kenapa-kenapa. Tapi ada teman yang pusing," ujarnya di hadapan Kapolsek Gianyar.
Kepala SMPN 1 Gianyar, I Wayan Mawa mengatakan, pihaknya mendapatkan laporam tersebut Selasa sekitar pukul 19.00 Wita dari seorang guru.
Setelah itu pihaknya langsung menginstruksikan pada siswa agar yang belum mengonsumsi jajanan tersebut tidak mengkonsumsi lebih lanjut, dan mengumpulkan jajanan tersebut ke sekolah untuk penanganan lebih lanjut.
"Saya data nama anak-anak dan kelas mereka yang mendapatkan jajanan dari orang tak dikenal. Ada 15 orang yang melaporkan hal itu, dan dari data itu ada enam orang menyatakan tidak ada efek. Tiga orang yang mengatakan pusing dan mengantuk, tapi setelah mandi hilang dengan sendirinya. Satu orang mengatakan suhu badannya naik. Dan, ada juga yang belum sempat makan. Saya juga sudah menginstruksilan, bagi siswa yang masih memegang barang itu agar diserahkan ke sekolah. Saat ini barang sudah dikumpulkan di Bk untuk keperluan tindak lanjut kasus ini," ujar Mawa.
Mawa mengatakan, pihaknya kecolongan terkait hal ini.
"Kita sudah memiliki protap yang jelas bagaimana anak-anak di sekolah dan pulang sekolah. Tapi yang namanya anak-anak banyak dan kelas 1 kita saja 589 orang. Dan, anak-anak itu masih senang bermain, dan sebagainya sehingga jadi dimanfaatkan orang tak dikenal. Dan, tentunya inj akan menjadi evaluasi kami agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan," tandasnya.
Kapolsek Gianyar, Kompol Putra Astawa mengatakan, berdasarkan instruksi Kapolres Gianya saat ini semua polsek turun menangani hal ini.
Sebab sangat meresahkan. Terkait jajanan tersebut, akan diuji lab oleh Satnarkoba Polres Gianyar.
Baca juga: Putu Artana Tunggu Pesanan Narkoba di Utara Kuburan, Lalu ke Bangli untuk Konsumsi Narkoba
"Saat ini masih dalam penyelidikan. Mudah-mudahan yang memberikan jajanan tersebut tidak berniat buruk. Dan, kami sampaikan pada setiap orang yang ingin memberikan sesuatu pada siswa, agar langsung datang ke pihak sekolah atau guru, agar hal yang ingin diberikan tersebut tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan," tandasnya.
Sementara di Ubud, aparat kepolisian mengamankan orang tak dikenal saat duduk-duduk di SMPN 1 Ubud, dengan ciri-ciri seperti orang yang memberikan jajanan di SMPN di Gianyar.
Dan, orang yang diamankan tersebut juga membawa jajanan dan gelang seperti yang diberikan di SMPN 1 Gianyar.
Kapolsek Ubud, Kompol I Made Tama membenarkan hal tersebut.
Namun pihaknya belum bemberikan keterangan lebih rinci, karena masih melakukan pemeriksaan pada yang bersangkutan.
"Betul, kita tadi amankan di SMPN 1 Ubud. Karena ada instruksi dari Kapolres, jadi kita turun melakukan pemantauan di SMP-SMP, dan kita temui orang mencurigakan di SMPN 1 Ubud membawa jajanan dan gelang seperti yang diterima siswa di Gianyar. Sekarang yang bersangkutan masih kita mintai keterangan. Sebanyak dua orang," ujarnya. (*)