Info Kesehatan
FAKTA Seputar Kanker Payudara yang Tak Banyak Diketahui, 30 % Penderitanya di Bawah 40 Tahun
Tribunners, kanker payudara masuk ke dalam daftar penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Fakta Seputar Kanker Payudara yang Tak Banyak Diketahui
Tribunners, kanker payudara masuk ke dalam daftar penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Kanker payuadara pun tidak hanya menyerang perempuan berusia lanjut lo.
Baca juga: Khasiat Daun Kelor untuk Atasi Diabetes, Catat Cara Olahnya
“Faktanya di Indonesia, lebih dari 30% penderita kanker payudara usianya masih di bawah 40 tahun,” ujar DR.Dr.Aru Wisaksono Sudouo, SpPD-KHOM,FCAP, Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia di tengah forum diskusi Bulan Peduli Kanker Payudara dilansir GRID.
Tidak saja itu, masih banyak fakta yang tidak banyak diketahui oleh masyarakay mengenai kanker payudara.
Padahal kita semua harus mengetahuinya, untuk kebaikan kita sendiri.
Nah, berikut 3 fakta kanker payudara yang banyak tidak diketahui atau tidak disadari.
1. Lebih dari 30% penderita kanker payudara di bawah usia 40 tahun
Kanker payudara kerap dianggap penyakit yang biasanya dialami oleh orang berusia lanjut seperti berusia 50 tahun ke atas.
Nyatanya, gaya hidup yang buruk sejak usia dini membuat sel kanker bertumbuh dengan cepat.
Jadi, bagi yang berusia 30an tak ada salahnya melakukan pemeriksaan dini untuk mencegah kanker tingkat lanjut.
2. Sebanyak 70% kasus kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut
Mirisnya banyak kasus kanker payudara yang baru saja terdeteksi pada saat stadium 2 hingga 3.
Padahal, jika sudah terdeteksi sejak awal tentu pengobatannya lebih mudah.
Kita bisa melakukan deteksi dini sendiri di rumah.
Baca juga: Cara Turunkan Berat Badan dengan Daun Kelor, Catat Aturan Konsumsinya
Ciri-ciri umum adanya kanker payudara antara lain benjolan, ruam pada sekitar payudara, cairan yang keluar pada payudara serta perubahan kulit di sekitar payudara.
Pemeriksaan dini baru dilakukan pada 1,5 juta wanita berisiko kanker payudara.
3. Lebih dari 70% pasien mengalami masalah keuangan
Sebuah studi yang dilakukan oleh George Institue of Global Health menemukan bahwa keuangan keluarga menjadi masalah pada proses penyembuhan kanker.
Berdasarkan penelitian ini, hanya sebanyak 22% orang yang bertahan hidup setelah satu tahun terdiagnosa kanker payudara stadium akhir.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pembiayaan yang kurang.
Padahal jika terdeteksi sejak awal, peluang hidupnya sekitar 93 hingga 100%.
Melihat berbagai fakta seputar kanker payudara di atas, ada baiknya kita semua melakukan gerakan SADARI alias Periksa Payudara Sendiri.
Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk mendeteksi dini gejala kanker payudara.
Cara Melakukan SADARI
Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Brawijaya Hospital Antasari dr Arief Wibisono, Sp.B(K) Onk, mengatakan gerakan SADARI merupakan tindakan pemeriksaan payudara yang bisa dilakukan oleh wanita di rumah.
“SADARI idealnya dilakuakn saat bercermin dalam posisi berdiri. Ada yang (melakukannya) di kamar mandi. Jadi setelah mandi, agak basah, licin itu lebih ideal. Diperiksa lebih gampang ketemu bila ada benjolan,” kata dokter Arief dalam liputan khusus GridHEALTH.
Gerakan SADARI kanker payudara bisa dilakukan dengan mencermati bentuk payudara di depan cermin, apakah ada perubahan pada bentuk, permukaan kulit, dan putingnya.
Baca juga: Lawan Berbagai Penyakit dengan Racikan Daun Kelor dan Jahe, Catat Caranya
Angkat kedua lengan ke atas, kemudian tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala sambil mendorong siku ke depan.
Bisa juga dengan mengangkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan memegang atas punggung.
Raba dan tekan area payudara menggunakan ujung jari tangan kanan.
Lakukan gerakan ke atas dan ke bawah, melingkar, dan lurus dari tepi payudara ke puting.
Ulangi gerakan yang sama pada payudara sisi sebelah hingga ke area ketiak.
(*)
Sumber GRID