Berita Badung

Komisi IV DPRD Badung Sayangkan Mobil Ambulans KBS di Badung Cuma Dijatah Rp 2 Juta per Tahun

Bahkan sebanyak 62 unit mobil ambulance KBS yang disebar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung ke seluruh desa/kelurahan di Gumi Keris ternyata

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Komisi IV DPRD Badung melakukan rapat kerja dengan instansi terkait, salah satunya Dinas Kesehatan Senin 11 April 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Mobil ambulans KBS milik pemerintah Kabupaten Badung ternyata minim perawatan.

Bahkan sebanyak 62 unit mobil ambulans KBS yang disebar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung ke seluruh desa/kelurahan di Gumi Keris ternyata hanya mendapat anggaran Rp 2 Juta per tahun.

Minimnya anggaran tersebut, karena Badung mengalami masalah dalam keuangan.

Kendati demikian jajaran DPRD Kabupaten Badung, khususnya komisi IV sangat menyayangkan hal tersebut.

Bagaimana tidak, mobil mewah jenis Toyota Hieace bisa rusak parah jika terus digunakan.

Minimnya anggaran untuk mobil ambulance KBS itu, pun terungkap saat Komisi IV DPRD Badung melakukan rapat kerja dengan instansi terkait, salah satunya Dinas Kesehatan Senin 11 April 2022. 

Pada rapat itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang notabene sebagai ‘pengendali’ mobil ambulans KBS mengakui kini memiliki banyak nota atau SPJ yang menjadi beban hutang dari biaya perawatan mobil-mobil tersebut.

Baca juga: Terlibat Kecelakaan di Jalan Lukluk Badung, Ade Dwi Wulandari Harus dilarikan ke RS, Alami Dislokasi

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Badung, I Made Sumerta mengaku sempat membiayai perawatan mobil ambulance KBS Pecatu menggunakan dana desa adat lantaran perlu perawatan.

Bahkan menurut informasi yang didapat, mobil tersebut  tidak ada anggaran dari dinas.

“Kepada Dinas Kesehatan, kami ingin tahu untuk mobil KBS apakah ada biaya perawatannya? Karena kami pernah membayarkan perbaikan KBS di Pecatu menggunakan kas desa adat,” tanya Sumerta yang juga Bendesa Adat Pecatu itu.

Pihaknya selaku bendesa adat, menunggu pengembalian dana tersebut.

Lantaran penggunaan dana untuk perbaikan KBS tersebut harus dipertanggungjawabkan di rapat desa adat.

“Kalau ada dana perawatan kami tunggu. Kalau tidak biar benar kami sampaikan ke desa adat,” sambungnya.

Politisi PDIP ini pun menyayangkan mobil yang tergolong mewah merek Toyota Hieace tidak diberikan biaya perawatan yang mumpuni.

Sementara beban kerja mobil tersebut sangat sibuk terutama saat maraknya kasus Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved