Berita Gianyar
Warga di Gianyar Mengakhiri Hidup Diduga karena Mengidap TBC
Polsek Gianyar menduga PMOA mengakhiri hidup karena tak kuat mengidap penyakit TBC atau batuk menular yang mematikan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Di bawah PMOA tergantung terdapat sebuah kursi plastik warna hijau, sebuah tangga besi, dan sepasang sandal milik PMOA," ujar Kapolsek.
Sementara pemeriksaan yang dilakukan di kamar PMOA, kata dia, di sana tidak terdapat hal yang mencurigakan.
Namun ditemukan selembar kertas yang bertuliskan “Tabungan Rp 20 juta di Pak YB buat ngelanjutkan (pelinggih) piasan belum bayar lagi Rp 10 juta. Deposito 60 jt buat D.
"Diduga itu dibuat oleh PMOA sebelum ditemukan tewas di dapur," tandas Kapolsek Gianyar.
Terkait hasil pemeriksaan luar pada tubuh PMOA yang dilakukan Dokter Puskesmas 1 Gianyar, dr. Dayu Ratna tidak menemukan tanda-tanda tindak kekerasan.
Dimana tanda-tanda yang ada adalah tanda seseorang telah mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Diantaranya, PMOA meninggal sekitar enam jam sebelum pemeriksaan. terdapat luka jeratan pada leher, keluar cairan air mani pada kemaluan dan darah.
Kapolsek Gianyar Kompol Astawa mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, diketahui selama ini PMOA mengidap TBC.
"Kemungkinan besar penyebab PMOA gantung diri dikarenakan mengalami sakit TBC yang tidak kunjung sembuh, dan sudah rutin berobat.
Dari hasil olah TKP dan dari hasil pemeriksaan dokter pihak PMOA meyakini bahwa kejadian tersebut adalah murni gantung diri yang dilakukan PMOA dan sementara dari pihak keluarga menerima kejadian tersebut adalah merupakan musibah," tandas Kapolsek Gianyar.
Baca juga: Sempat ke Warung Bayar Utang, Ibu Muda Ditemukan Tewas Mengakhiri Hidup di Payangan Gianyar
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan.
Baca juga: Pria di Bangli Ditemukan Tewas di Kandang Babi, Diduga Nekat Mengakhiri Hidup karena Sakit Menahun
Terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri.
Jangan ragu bercerita dan konsultasi ke profesional.
Atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
(*)