Berita Tabanan

Seluruh Takjil di Tabanan Dipastikan Aman, BBPOM Tak Temukan Bahan Berbahaya

Tujuannya adalah agar makanan maupun minuman yang dijual tersebut tidak menggunaan zat pewarna maupun bahan pengawet berbahaya lainnya.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Petugas saat melakukan pengecekan sampel makanan takjil di mobil BBPOM Denpasar, di Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Rabu 13 April 2022. 

 

TRIBUN BALI, TABANAN- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Ketahanan Pangan Tabanan melakukan identifikasi dan pengawasan makanan buka puasa atau takjil di kawasan Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Tabanan, Rabu 13 April 2021.

 

Tujuannya adalah agar makanan maupun minuman yang dijual tersebut tidak menggunaan zat pewarna maupun bahan pengawet berbahaya lainnya.

Hasilnya, petugas tidak menemukan jenis makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.


Menurut pantauan di lokasi, satu per satu pedagang yang ada di kawasan sentra penjualan takjil tersebut disinggahi petugas.

Sedikitnya ada 23 sampel makanan maupun minuman yang diambil untuk selanjutnya diuji laboratorium.

Para petugas menyasar sejumlah produk pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya seperti methanyl yellow, rodhamin B (merah) yang biasanya ada pada terasi dan jajanan berwarna merah.

 

Baca juga: Tunjungan Plaza Surabaya Kebakaran, 10 Mobil PMK & 3 Unit Bronto Skylift Diterjunkan

Kemudian formalin biasanya digunakan pada olahan ikan. Kemudian juga kemungkinan dicurigai mengandung Borax pada kerupuk.


"Kegiatan pengawasan makanan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman agar masyarakat dalam mendapatkan sajian makanan tetap sehat serta higienis.

Apalagi saat ini dalam bulan ramadhan menjelang Idul Fitri.

Kita laksanakan 6 tahap pengawasan, jadi selain takjil juga melakukan pengawasan makanan dan minuman di sentral-sentral distribusi," kata Koordinator Substansi Infokom BBPOM Denpasar, Luh Putu Witariathi, usai pengecekan sampel selesai, Rabu 12 April.


Dia melanjutkan, dari 23 sampel makanan dan minuman yang di cek, petugas tidak menemukan makanan yang mengandung bahan yang berbahaya.

Baca juga: BPOM Sidak Toko dan Distributor Takjil di Jembrana


"Dari jumlah smapel, semuanya memenuhi syarat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved