KISAH Heroik Sinta Lawan 4 Begal Saat Urusi Ibu di RS, Emosi Tangan Ditebas, Dilawan hingga 2 Tewas
Warga sampai demo ke Polres Lombok Tengah memprotes penetapan tersangka terhadap korban begal tersebut.
Saat motornya disenggol oleh pria yang mengendarai sepeda motornya juga, Amaq Sinta abai.
Hingga akhirnya, gerombolan pria itu memberhentikan Amaq Sinta di jalanan yang sepi dan gelap.
Alangkah terkejutnya Amaq Sinta melihat aksi brutal komplotan begal tersebut.

"Dia menghadang saya, (begal bilang) 'mau ke mana kamu?'. ( Amaq Sinta jawab) 'saya mau mengantar nasi, ibu saya sakit'. Terus setelah saya bilang saya mau antar nasi, dia langsung nebas pakai celurit," imbuh Amaq Sinta dilansir dari tayangan Kompas TV, Jumat (15/4/2022).
Nyalinya sempat ciut, amarah Amaq Sinta tiba-tiba memuncak.
Amaq Sinta merasa tak punya pilihan lain selain melawan empat begal itu meski sendirian.
Lagipula, Amaq Sinta membawa pisau dapur andalannya.
"Saya turun dari kiri (motor), dia (pembegal) nebas lagi di tangan saya dua kali. Terus temannya turun, dia nebas lagi. Enggak ada pilihan lain, ketimbang saya mati, langsung saya lawan, saya bawa pisau dapur kecil," pungkas Amaq Sinta.
Diakui pria 34 tahun itu, ia sempat berniat ingin lari.
Tapi gara-gara melihat tingkah empat begal tersebut yang menyerangnya duluan, hati Amaq Sinta menjadi panas.
Ia akhirnya menonjok salah satu begal hingga membuat sang penjahat tersungkur.
Amaq Sinta mengulangi aksinya itu pada begal kedua.
Melihat Amaq Sinta berhasil melumpuhkan dua temannya, dua pembegal lainnya lari kocar-kacir.

"Karena dia yang duluan (menyerang), seandainya dia anu (tidak menyerang duluan), mungkin saya lari. Tapi dia langsung nebas. Saya tonjok langsung dia dari sebelah kiri. Terus ngejar teman-temannya itu. Kita lawan juga, tapi temannya mundur," imbuh Amaq Sinta.
Tak terima, Amaq Sinta mengejar dua begal yang berusaha membawa lari sepeda motornya itu.