Mahasiswa Kedokteran UB Diduga Dibunuh

TS Akui Keluar Makan dengan Bagus, Tak Ada Komunikasi Lagi Sampai Pacarnya Itu Ditemukan Dibunuh

Setelah memeriksa TS, pacar Bagus pada Rabu (13/4/2022), polisi lanjut memeriksa sejumlah saksi - saksi yang mengetahui kasus ini.

Editor: Bambang Wiyono
Kolase SURYA.co.id/Galih Lintartika/Samsul Hadi
Makam korban pembunuhan. Kanan: mahasiswa kedokteran UB Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25). Ayah Bagus mengungkap 3 hal setelah tahu anaknya tewas di Pasuruan. 

Eriko mengatakan, almarhum sebenarnya hampir lulus lulus atau tinggal menyelesaikan satu tahap untuk melakukan uji kompetensi.

"Yang bersangkutan sudah menyelesaikan stase di seluruh departemen di profesi kedokteran, tinggal satu tahap menunggu uji kompetensi," katanya.

Sebelum meninggal dunia, korban lebih banyak menghabiskan waktunya untuk praktik di RS Saiful Anwar sebagai dokter koas.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya wewenang penanganan kasus tersebut kepada kepolisian dan telah memberi ucapan dukacita kepada keluarga almarhum.

"Kami ikut menghadiri takziah dan pemakaman, kita sempat komunikasi bertemu dengan kedua orangtuanya dan saudara almarhum tetapi sepantasnya karena suasana duka jadi tidak bisa detail, tentu prihatin," katanya.

Eriko juga berharap pihak kepolisian bisa membuka kasus tersebut secara menyeluruh.

"Bagi kami penting untuk support system, nanti dari pihak kampus bisa merencanakan apa yang bisa dilakukan seandainya memang terbukti tidak wajar, apakah keamanan yang harus ditingkatkan, kewaspadaan harus kita ditingkatkan, ini bagian civitas akademik, bagaimana pun mereka adik-adik kita," katanya.

5. Punya usaha di Blitar

Salah satu warga Desa Bendosari, Natun mengaku mengenal sosok korban.

Menurutnya, korban merupakan langganan nasi goreng di warung milik Natun.

"Saya buka warung nasi goreng. Kalau ke sini (Bendosari), korban sering beli nasi goreng di tempat saya. Anaknya kalem dan ramah," kata Natun.

Rumah Natun dan lahan yang digunakan usaha keluarga korban tidak jauh hanya berjarak sekitar 1 kilometer.

Dikatakannya, dulu lahan dan rumah milik orang tua korban di Desa Bendosari digunakan untuk usaha sayuran.

Belakangan, korban juga ikut usaha ternak ikan koi di lahan milik orang tuanya di Desa Bendosari.

"Saya tahu karena anak saya juga jualan ikan koi. Kadang pas korban ke sini (Bendosari) juga main ke rumah bertemu anak saya," ujarnya.

Natun seperti tidak percaya saat mendengar kabar korban meninggal dunia.

"Kalau tidak salah ingat, saya terakhir bertemu korban dua bulan yang lalu," katanya. (galih lintartika/samsul hadi)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KABAR TERBARU Mahasiswa Kedokteran UB Tewas Dibunuh, Detik-detik Hilang hingga Aktivitas Sehari-hari, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved