TANGIS BAHAGIA Ibu Prada Hens Pecah Lihat Anaknya Akhirnya Dilantik, Mayjen Richard Berkaca-kaca

Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon melantik 313 prajurit tamtama TNI AD di Rindam XVI/ Pattimura, Kamis (14/4/2022).

Editor: Bambang Wiyono
Dispenad
Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon menyaksikan Prada Hens dipeluk ibunya sambil menangis usai dilantik jadi prajurit TNI. 

TRIBUN-BALI.COM - Kebahagiaan tak bisa disembunyikan oleh ibu Prada Hens Songjanan usai sang anak dilantik menjadi prajurit TNI AD

Tangis bahagia pun pecah sambil memeluk sang anak.

Bahkan Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon sempat menghampiri dan memberikan selamat.

Baca juga: Hens Songjian, Calon Prajurit TNI yang Dipecat Jelang Pelantikan, Ini Penjelasan Kodam Pattimura

Saat itu, Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon melantik 313 prajurit tamtama TNI AD di Rindam XVI/ Pattimura, Kamis (14/4/2022).

Pelantikan tamtama remaja ini berlangsung haru dan diwarnai aksi unjuk kebolehan para prajurit yang baru saja menyandang gelar prajurit dua (Prada).

Upacara diawali dengan pemeriksaan pasukan yang dilanjutkan oleh pernyataan penutupan oleh Pangdam.

Baca juga: SOSOK Mayjen Richard yang Disorot saat Hens Songjanan Dipecat dari Calon Prajurit, Besar di Kopassus

Bertindak sebagai komandan upacara, Komandan Pendidikan Secata TNI AD, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, upacara kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah prajurit dan penyerahan medali dan penghargaan bagi prajurit yang meraih prestasi terbaik.

Keluar sebagai siswa lulusan terbaik umum dan terbaik sikap perilaku adalah Prada Herlan Togo asal Weda, siswa lulusan terbaik akademik diraih oleh Prada Waldin Rustam asal Wale, dan siswa lulusan terbaik jasmani diraih oleh Prada Irfan Jabar asal Gane Luar.

Pangdam dalam amanatnya mengucapkan selamat kepada para prajurit muda yang hari ini resmi dilantik.

Henz Songjanan Prajurit Siswa Secata PK Rindam XVI/Pattimura berfoto bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Rabu (13/4/2022). 
Henz Songjanan Prajurit Siswa Secata PK Rindam XVI/Pattimura berfoto bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Rabu (13/4/2022).  (Humas Pendam XVI)

Pangdam mengatakan, meski pendidikan pertama telah selesai namun tugas dan tanggung jawab prajurit tidak akan berhenti.

"Hasil yang kalian raih hari ini tidak datang tiba- tiba, tapi melalui proses panjang, melalui tahap seleksi penerimaan hingga pendidikan dasar 5 bulan.

Kalian ditempa kemampuan fisik, akademik maupun mental untuk menjadi prajurit TNI AD yang handal," kata Pangdam.

Baca juga: PEMECATAN Dibatalkan, Bertemu Jenderal Dudung, Henz Songjanan Dipastikan Dilantik Jadi Prajurit TNI

Pangdam berpesan agar para prajurit muda ini selalu memegang teguh Sapta Marga, Delapan Wajib TNI dan sumpah prajurit.

Acara pelantikan tadi tak kalah menyita perhatian ketika Prada Hens Songjanan terlihat memeluk ibunya dengan erat, begitu mengharukan.

Pangdam pun sempat berbincang dengan Prada Hens dan orangtuanya.

Momen ini pun menjadi perhatian para tamu undangan yang hadir, mengingat beberapa waktu lalu, Hens sempat diberhentikan status kesiswaannya.

Berkat kebijakan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Hens bisa mengikuti pelantikan hari ini.

Nampak Pangdam pun berkaca- kaca menyaksikan betapa bahagia dan bersyukurnya Hens dan keluarga.

"Kami mengucapkan terima kasih banyak Bapak Pangdam, kami kemarin sempat kehilangan harapan, kami berdoa semoga ada mukjizat, Puji Tuhan anak kami Hens bisa lanjut.

Kami sangat berterima kasih kepada bapak Kasad juga bapak Pangdam," ujar Ibunda Hens berlinang air mata.

Sempat dipecat jelang pelantikan

Sebelumnya, kabar pemberhentian Hens Songjanan sebagai calon prajurit TNI viral setelah diunggah akun Facebook  @Axelglen Axelglen pada Kamis (7/4/2022) malam. 

Dalam unggahan itu tampak seorang pria berbaju loreng (Hens) bersama seorang perempuan yang diduga ibunya. 

Disebutkan pemuda dalam foto itu adalah calon prajurit yang tak lama lagi akan dilantik sebagai anggota TNI setelah lolos seleksi.

Namun, menjelang pelantikan yang dijadwalkan, calon tamtama itu diberhentikan.

Alasannya karena status kewarganegaraan.

@Axelglen Axelgen juga mempertanyakan alasan pemberhentian tersebut dan ditujukan kepada di Kodam XVI pattimura

“Semoga pesan ini bisa sampai dan didengar oleh Panglima TNI,” harap @Axelglen Axelgen.

Sejak diunggah, Kamis (7/4/2022) malam, postingan tersebut telah dibagikan 110 kali dan dibanjiri ratusan komentar.

Sebagian besar komentar berisi dukungan terhadap pria dalam foto tersebut.

Mulai dari meminta keadilan atas kondisi yang dialaminya, hingga lontaran kekecewaan terhadap Kodam XVI Pattimura sebagai intitusi yang menggelar penerimaan Tamtama.

"Karena bila diambil banding dengan saudara Enzo yang 13 tahun hidup di Prancis, dan hanya SMP SMA di Indonesia bisa lolos Akademi Militer Indonesia," tulis akun @Beta Sauisa Samalohi.

Dia pun meminta Pangdam Pattimura hingga gubernur harus menyikapi persoalan itu.

Komentar lainnya datang dari akun @yuliasl Supit yang meminta dukungan kepada Hens.

"Basudara e kalu ada yang pahami tolong bantu jalan keluar jua,saling tolong menolong,dalam kesusahan orangg lain, ni anak di daerah, mana tesnya" tulis @yuliasl Supit.

Sementara itu, @Michael Ngutra turu berkomentar dengan memberikan alamat Instagram Panglima TNI Andika Prakasa.

"Langsung DM IG Panglima," tuturnya.

Sosok Hens Songjanan akhirnya diungkap Kodam XVI Pattimura 

Disebutkan bahwa ayah Hens adalah warga negara asing yang menikah dengan perempuan Indonesia.

Hens diketahui bertempat tinggal di Kota Tual, Maluku.  

Menurut Kapendam XVI Pattimura, Kolonel Arh Adi Prayogo, pemberhentian atau pemecatan itu dilakukan karena alasan dokumen kependudukannya yang digunakan untuk pendaftaran anggota TNI palsu.

Dijelaskan, kartu tanda penduduk (KTP) milik Hens didapat dengan cara ilegal.

Yakni tidak melampirkan ITAS dan ITAP Sesuai dengan UU no 24 tahun 2013 tentang perubahan atas UU no 23 tahun 2006.

"Bapaknya mendapatkan identitas KTP dengan cara illegal saat perekaman KTP secara massal pada tahun 2013 oleh Dukcapil Kota Tual," jelas Kapendam dalam rilis yang diterima TribunAmbon.com, Jumat (8/4/2022) malam.

"Jadi orang tuanya yang Warga Negara Asing ini mendapatkan kependudukan di Indonesia tidak sesuai dengan aturan yang berlaku," imbuhnya.

Lanjutnya, temuan itu terungkap setelah ada pengaduan masyarakat soal pemalsuan itu.

"Ada laporan masyarakat dan setelah anggota telesuri dan di cek ke Dukcapil setempat, ternyata benar bahwa cara perolehannya identitas ayahnya ilegal," tuturnya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tual pun mencabut segala dokumen yang diterbitkan atas nama Hens Songjanan.

Pencabutan dokumen tertuang dalam surat Dukcapil Kota Tual nomor 470/058/2022 tanggal 31 Maret 2022.

Sementara pemberhentian tidak dengan hormat Hens Songjanan pada Kamis (7/4/2022).

Pemecatan dibatalkan Jenderal Dudung

Henz tersenyum bahagia karena KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman memastikan akan melantik menjadi anggota TNI.

Bahkan, Henz bisa secara langsung bertemu dengan Jenderal Dudung.

"Minggu depan Henz Songjanan akan segera dilantik sebagai anggota TNI AD," kata Jenderal Dudung usai memberikan kuliah umum di Auditorium Kampus Universitas Pattimura, Kota Ambon, Rabu (13/4/2022).

Jenderal Dudung mengatakan, dalam kasus Henz hasil tes administrasi harusnya dapat diteliti secara saksama sebelum keputusan dibuat.

"Dalam pelaksanaan pendidikan tidak serta merta hasil tes administrasi ditetapkan saat itu saja," ujarnya.

Namun lanjutnya, penilaian hasil akan terus dilakukan pengecekan selama pendidikan oleh para Babinsa dan Intelijen di lapangan.

Dia mengakui, orangtua Henz tercatat masih berkewarganegaraan Myanmar.

Saat pengecekan, ternyata orangtua Henz melakukan pelanggaran untuk mendapatkan dokumen kependudukan.

"Nah di situ ada penipuan data. Kemudian yang bersangkutan (Henz) mengikuti pendidikan," ujarnya.

Meski begitu, Jenderal Dudung mengaku Henz tidak mengetahui masalah tersebut.

Henz, kata dia, hanya berniat menjadi seorang anggota TNI.

"Dia ini tidak bersalah karena dia tidak mengerti apa-apa terhadap permasalahan status kependudukan orangtuanya," ucapnya.

Jenderal Dudung langsung memerintahkan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon untuk membantu orangtua Henz agar dapat menyelesaikan permasalahan administrasi.

Sehingga kedepannya tidak memberatkan institusi TNI AD. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul TANGIS BAHAGIA Ibu Prada Hens Songjanan Melihat Anaknya Dilantik, Sempat Dipecat Jelang Pelantikan, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved