Berita Gianyar
Ngaturan Rambut Ngodak Sesuhunan di Gianyar, Rambut Gadis Belum Menstrusi untuk Perarai
Anak-anak Desa Adat Kebon, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang tampak bahagia saat Jero Kelian, I Wayan Suartawan memotong rambut mereka
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Jika rambut yang terkumpul kurang, kekurangannya nanti akan dilaksanakan upacara serupa, namun bisa diperoleh dari rambut perempuan yang sudah menikah," demikian Lastrawan menjelaskan.
Ada 17 gadis yang dipilih menghaturkan rambut.
Panjang rambut yang dipotong, tidak sama. Antara lima sampai 10 centimeter.
Kata Lastrawan, ini adalah rangkaian prosesi ngodak sesuhunan yang sudah 25 tahun belum pernah diperbaiki total.
Baca juga: Kisah Dewi Uma Menjadi Durga hingga Terwujud Simbol Barong dan Rangda
"Yang akan diperbaiki bagian keranjang, pengecatan ulang, hanya bagian kain saja yang tidak diganti karena susah mencari kain sejenis, sedangkan bagian pererai atau topeng akan dicat saja," jelas Lastrawan.
Berdasarkan catatan Tribun Bali, menghaturkan rambut untuk memperbaiki sesuhunan merupakan hal yang sering terjadi di Bali.
Biasanya rambut tersebut akan digunakan sebagai bulu-bulu barong. (wayan eri gunarta)
Kumpulan Artikel Gianyar