Berita Bali
Fadli Kecewa Kehabisan Tiket, Ada Pemudik di Gilimanuk Tak Tahu Syarat Perjalanan
Pemerintah Indonesia memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik Lebaran tahun 2022
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Indonesia memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik Lebaran tahun 2022 setelah dua tahun sejak pandemi masyarakat tak bisa mudik.
Kebijakan ini disambut gembira beberapa warga dari Jawa yang tinggal di Bali.
Amini, warga Denpasar, salah satu pemudik mengatakan ia sangat senang bisa mudik.
Mudik kali ini merupakan obat rindu mengingat dirinya sudah empat tahun tidak melaksanakan mudik.
Baca juga: 127 Bus di Terminal Tipe A Mengwi Siap Ramaikan Arus Mudik Saat Lebaran 2022
Keuangan yang difokuskan pada pendidikan kedua anaknya membuat ia harus menunda mudiknya di dua tahun pertama.
Setelah perekonomian membaik, pandemi justru melanda sehingga ia dan keluarga pun belum bisa mudik.
"Saya sudah empat tahun enggak pulang karena dulu memang masih fokus sama anak-anak yang baru masuk sekolah. Nah pas sudah ada uang, malah pandemi. Jadi sudah lama sebenarnya pengin mudik," ujar Amini.
Perempuan asal Surabaya ini juga mengatakan, selain mudik, kepulangannya sekaligus untuk merawat suami yang sedang sakit.
Rencananya ia berangkat 1 Mei atau 1 hari sebelum lebaran.
Ia mengurus perjalanan mudiknya sendiri karena suami dan anak-anaknya yang sudah mendahului ke Surabaya.
Hal senada diungkapkan Rama, asal Bojonegoro.
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini senang bisa mudik.
Menurutnya, mudiklah yang membuat lengkap perayaan Lebaran. Ia membeli tiket menuju Bojonegoro dengan harga Rp 380.000.
"Kalau saya sih harus mudik, walaupun tiketnya agak mahal, yang penting bisa pulang karena kalau enggak kumpul berasa ada yang kurang," ujar Rama yang sedang menunggu busnya siap berangkat.
Sepuluh hari menjelang Lebaran, tiket bus sebagai salah satu transportasi mudik telah habis terjual alias sold out.