Berita Gianyar

Megaproyek Ulapan Gianyar Terus Berproses, Pembangunan Direncanakan Tahun 2023

Megaproyek pariwisata Ubud, Tegalalang dan Payangan saat ini terus berproses. Pembangunan awal akan dilakukan pada tahun 2023 nanti.

Istimewa
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gianyar, I Gede Widarma Suharta 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Megaproyek pariwisata Ubud, Tegalalang dan Payangan saat ini terus berproses.

Pembangunan awal akan dilakukan pada tahun 2023 nanti.

Pemerintah Kabupaten Gianyar pun saat ini terus bekerja menyempurnakan proposal terkait proyek ini.

Sebab, tahun 2022 ini, pengajuan permohonan tersebut sudah harus masuk ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gianyar, I Gede Widarma Suharta, Jumat 22 April 2022. 

Baca juga: Jalan Jebol di Pejeng Gianyar Akan Diperbaiki Juni, Pagu Anggaran Rp3,5 Miliar, Bupati: Sudah Tender

“Tindak lanjut program Ulapan sampai dengan hari ini, berupa penyampaian proposal bantuan APBN untuk bidang-bidang yang direncanakan dibangun pada Tahun Anggaran (TA) 2023, dan pengajuan permohonannya harus sudah masuk ke Bappenas pada TA 2022 ini," ujar Widarma saat dihubungi via telepon.

Adapun bidang usulan tersebut, kata dia, terdiri dari 31 bidang, dengan interpolasi anggaran keseluruhannya sebesar Rp7,6 triliun lebih.

"Usulan ini disampaikan ke Bappenas dengan tembusan ke Kementerian/Lembaga terkait di Jakarta, sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan penganggaran, serta prioritas pengalokasian anggaran TA 2023," ujarnya. 

Di mana anggaran tersebut, kata dia, bisa melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan dengan pola Tugas Pembantuan (TP).

Baca juga: Bawa HP untuk Kelabui Satpol PP Gianyar, Gepeng di Gianyar Kini Makin Canggih

Dari hasil koordinasi dengan Bappenas dan pemenuhan permintaan terhadap redines criteria/persyaratan teknis, kata Widarma, nampaknya ada beberapa bidang usulan yang masuk dalam rencana prioritas pembangunan TA 2022.

Seperti, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Junjungan,  TPST Bitera, TPST Temesi dan optimalisasi TPA Temesi, dengan nilai usulan keselurahan Rp151 miliar, yang sumber dananya diarahkan menggunakan dana Bank Dunia Pemerintah Pusat.

Sementara di tahun 2023 nanti, beberapa bidang usulan yang sudah masuk prioritas dan persyaratannya sudah lengkap, di seperti Sentral Parkir Lapangan Astina Ubud senilai Rp300 miliar lebih, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu di Junjungan senilai Rp10 miliar, sekaligus menjadi desa wisata dalam megaproyek Ulapan yang ditetapkan menjadi lokasi prioritas untuk ditata di tahun anggaran 2023, dari total 22 kawasan yang diusulkan. 

Baca juga: Pabrik Beton di By Pass IB Mantra Tak Berizin, Bupati Gianyar: Kami Tak Lagi Keluarkan Izin

 "Usulan yang lain, kita terus lengkapi persyaratannya sesuai permintaan Bappenas, mudah-mudahanan bidang yang menjadi prioritas untuk dibangun TA 2023 terus bertambah, dan bisa dibangun di 2022 dan 2023," harapnya.

Widarma mengatakan selama ini pihaknya pun tak luput dari kendara. Dimana kendala yang dihadapi mulai dari penyiapan lahan, study kelayakan dan DED.

"Kami sangat bersyukur, semangat para Kepala Desa untuk mengusulkan penataan Kawasan Desa Wisata di Ulapan begitu tinggi. Di bidang non fisik, sedang dirintis pembentukan DMO (Destination Management Organisation) yang bertugas mengelola Kawasan Pariwisata Ulapan, dan juga pembentukan DMO di setiap kawasan desa wisata di Ulapan," ujarnya. (*)

Berita lainnya di Berita Gianyar

 
 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved