Konflik Ukraina Rusia

Joe Biden Tak Tinggal Diam, AS Kirim 121 Drone Hantu ke Ukraina Hadapi Fase Kedua Serangan Rusia

Konflik bersenjata antara Rusia vs Ukraina kian memanas dan Amerika Serikat mengirimkan 121 drone hantu untuk menghadapi fase kedua serangan pasukan

Editor: Ady Sucipto
AFP
illustrasi drone. Sebuah pesawat tanpa awak (drone) MQ-9 Reaper terbang dalam sebuah latihan misi di Pangkalan Udara Creech di Indian Springs, Nevada, Amerika Serikat (AS), pada 17 November 2015. 

Seperti diketahui, tentara Ukraina terdesak dan masuk ke dalam pabrik baja di kota Mariupol.

Pabrik baja itu jadi benteng terakhir Ukraina yang tersisa di Mariupol.

Salah satu kota besar di Ukraina itu telah dikepung pasukan Rusia.

Putin meminta kota itu dikepung saja "agar seekor lalat pun tidak bisa masuk."

Seperti dilaporkan Associated Press, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan seluruh kota di luar pabrik baja Azovstal yang luas tempat pasukan Ukraina bersembunyi berhasil "dibebaskan", merujuk pada wilayah Ukraina yang mereka rebut.

Putin memuji itu sebagai “keberhasilan.”

Bagi Rusia, menguasai Kota Mariupol akan menghubungkan jalur darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea dan membebaskan pasukan Rusia untuk bergerak ke tempat lain di Donbas.

Pernyataan Putin dan Shoigu tampaknya mencerminkan perubahan strategi di Mariupol, dimana Rusia sebelumnya tampaknya bertekad untuk merebut setiap inci terakhir Mariupol, walau tidak jelas apa artinya secara praktis.

Pejabat Ukraina belum mengomentari pernyataan terakhir Rusia itu, tetapi sebelumnya disebutkan bahwa empat bus berisi warga sipil berhasil melarikan diri dari Mariupol setelah beberapa kali gagal.

Ribuan warga sipil lain tetap tertahan kota tersebut yang kini sudah menjadi reruntuhan akibat pengepungan dan serbuan pasukan Rusia selama hampir dua bulan.

Lebih dari 20.000 orang dikhawatirkan tewas dalam perang di Mariupol.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan upaya lain untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol akan dilakukan hari Kamis, meskipun belum jelas bagaimana pernyataan terbaru Rusia akan mempengaruhi itu.

Rusia mengatakan mereka meluncurkan ratusan rudal dan serangan udara ke sasaran yang mencakup konsentrasi pasukan dan kendaraan tempur.

Tujuan yang dinyatakan Kremlin adalah merebut Donbas, yaitu Donetsk dan Lugansk, wilayah timur yang sebagian besar berbahasa Rusia dan kaya sumber daya seperti tambang batu bara, pabrik logam, dan pabrik alat berat.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Rusia sedang bergerak maju dari daerah penggalangan pasukan di Donetsk dan Lugansk menuju Kramatorsk, yang terus dihujani serangan roket, artileri dan peluru kendali.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved